1 Wanita Terinfeksi Virus Corona, Distrik di China Terapkan Lockdown

1 Wanita Terinfeksi Virus Corona, Distrik di China Terapkan Lockdown

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Apr 2020 16:18 WIB
Menurunnya jumlah kasus baru Corona di Wuhan membuat aktivitas perekonomian di wilayah itu perlahan kembali bergeliat. Sejumlah toko mulai kembali beroperasi.
Ilustrasi (AP Photo)
Beijing -

Sebuah distrik di China yang berpenduduk 600 ribu jiwa harus di-lockdown setelah seorang wanita yang baru mengunjungi kawasan tersebut dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Langkah lockdown ini diambil di tengah kekhawatiran munculnya gelombang kedua virus Corona.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/4/2020), otoritas distrik Jia di Provinsi Henan menyatakan via postingan media sosial pada Rabu (1/4) waktu setempat, bahwa pihaknya kembali memperketat pembatasan di desa-desa dan kompleks permukiman di kawasan tersebut.

Ditegaskan otoritas distrik Jia bahwa kini orang-orang dilarang masuk atau keluar dari rumah tanpa mendapat izin dari otoritas terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa bekerja di kantor, para pegawai setempat juga membutuhkan izin khusus yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Kendaraan-kendaraan juga hanya diperbolehkan digunakan pada hari-hari tertentu, tergantung nomor platnya.

Langkah pembatasan ini kembali diberlakukan di distrik itu setelah seorang wanita yang datang mengunjungi kawasan tersebut, dinyatakan positif virus Corona usai melakukan interaksi dengan seorang dokter setempat yang ternyata telah terinfeksi namun tanpa gejala (asymptomatic).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, otoritas kesehatan China dalam laporan terbaru mengumumkan 35 kasus baru virus Corona yang muncul sepanjang Rabu (1/4) waktu setempat. Semua kasus baru itu merupakan kasus impor atau kasus yang muncul dari orang yang tertular di luar negeri dan datang ke China.

Update Corona di Indonesia: 1.790 Kasus, 170 Meninggal:

Saat ini tercatat ada 841 kasus impor di wilayah China daratan. Hal ini semakin menambah kekhawatiran soal kembali maraknya penularan virus Corona yang dibawa dari negara-negara lain di luar China.

Meskipun virus Corona pertama terdeteksi di Wuhan, Provinsi Hubei, namun beberapa waktu terakhir, jumlah kasus domestik atau penularan lokal telah menurun.

Selain kasus impor, otoritas China kini juga fokus pada kasus-kasus virus Corona tanpa gejala. Data hitungan untuk kasus tanpa gejala mulai dirilis pada Rabu (1/4) waktu setempat, setelah warga mengungkapkan kekhawatiran soal orang-orang yang bisa menularkan virus Corona tanpa menyadari mereka terinfeksi.

Pada Kamis (2/4) waktu setempat, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 55 pasien baru tanpa gejala. Saat ini, menurut laporan NHC, total ada 1.075 kasus tanpa gejala yang berada di bawah pengawasan medis. Dari jumlah itu, sekitar 226 kasus di antaranya merupakan kasus impor.

Kekhawatiran akan munculnya gelombang kedua virus Corona di China membuat beberapa kota di negara itu kembali memberlakukan pembatasan setelah mencabutnya beberapa waktu lalu. Tujuan-tujuan wisata di Shanghai kembali tutup setelah dibuka beberapa minggu terakhir. Pada akhir pekan lalu, otoritas Provinsi Sichuan menutup kembali tempat-tempat hiburan setelah baru saja membukanya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads