Beda Lockdown dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar Versi Jokowi

Round-Up

Beda Lockdown dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar Versi Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Apr 2020 08:15 WIB
Presiden Jokowi di Pulau Galang
Presiden Jokowi (Foto: Andhika/detikcom)
Jakarta -

Lockdown dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mempunyai makna yang sangat berbeda di mata Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kota yang menerapkan lockdown digambarkan Jokowi seperti kota yang sama sekali tidak ada aktivitas, sedangkan dalam situasi PSBB aktivitas ekonomi masih berjalan.

Penjelasan Jokowi mengenai lockdown dan pembatasan sosial berskala besar itu disampaikan seusai meninjau kesiapan fasilitas kesehatan darurat yang dibangun di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). Jokowi mulanya ditanya wartawan mengenai upaya untuk menyeragamkan langkah kepala daerah agar tidak mengeluarkan kebijakan di luar koordinasi pemerintah pusat.

Jokowi lantas menegaskan setiap kerja pemerintah harus sesuai dengan konstitusi dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Dia juga menginginkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah satu visi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan membuat acara sendiri-sendiri sehingga tidak... entah di dalam pemerintahan, tidak berada pada satu garis visi yang sama, karena ini... yang paling penting menurut saya bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat sampai pemerintah daerah yang paling bawah, dari yang paling atas presiden sampai nanti di kepala desa," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

Jokowi Beberkan Pengertian Lockdown:

Jokowi mengatakan sampai saat ini belum ada daerah yang berbeda kebijakan dengan pemerintah pusat. Kalaupun ada pembatasan sosial dan lalu lintas, Jokowi menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar.

"Bahwa ada pembatasan sosial, ada pembatasan lalu lintas, saya kira itu pembatasan-pembatasan yang wajar bahwa daerah juga ingin mengontrol daerahnya masing-masing tetapi sekali lagi tidak dalam bentuk keputusan-keputusan besar misalnya... karantina wilayah dalam cakupan yang gede atau yang sering dipakai lockdown, lockdown itu apa sih? Karena kita harus sama," ujar dia.

Barulah dalam kesempatan ini Jokowi berbicara mengenai makna lockdown. Menurut dia, lockdown mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.

"Lockdown itu orang nggak boleh keluar rumah, transportasi semuanya berhenti, baik itu yang namanya bus, kendaraan pribadi, sepeda motor, kereta api, pesawat, semuanya berhenti semuanya, kegiatan-kegiatan kantor semuanya dihentikan semuanya, nah ini yang kita tidak mengambil jalan yang itu," ujar dia.

Jokowi menegaskan pilihan lockdown itu tak diambil pemerintah dalam penanganan virus Corona. Jokowi lebih memilih pembatasan sosial berskala besar yang dibarengi dengan penegakan hukum.

"Kita tetap aktivitas ekonomi ada tetapi semua masyarakat harus menjaga jarak, jaga jarak aman yang paling penting yang kita sampaikan sejak awal, social distancing, physical distancing, itu yang paling penting," ujar dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta warga disiplin dalam mengatur jaga jarak dan mencuci tangan. Dengan begitu, kata Jokowi, penularan virus Corona bisa dicegah.

"Jadi kalau kita semuanya disiplin melakukan itu jaga jarak aman, cuci tangan setiap habis kegiatan, jangan pegang hidung, mulut, atau mata, kurangi itu, kunci tangan kita sehingga penularannya bisa betul-betul dicegah," tutur Jokowi.

Halaman 2 dari 3
(knv/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads