Ratusan santri itu pulang kampung setelah Ponpes Lirboyo meliburkan mereka untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka dibawa ke Puskesmas Puri, Kabupaten Mojokerto sebelum diizinkan pulang ke rumah masing-masing.
Rombongan 222 santri tiba di Puskesmas Puri diangkut menggunakan 2 bus, 6 minibus dan 1 mobil pribadi. Terdiri dari 168 santri putra dan 54 santri putri.
Petugas medis Puskesmas Puri memeriksa satu per satu suhu tubuh santri Lirboyo itu menggunakan thermogun. Caranya, petugas masuk ke dalam setiap kendaraan yang ditumpangi para santri.
"Pemeriksaan kesehatan ini wajib dilakukan sebelum para santri pulang ke rumah masing-masing sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona. Meski sebelumnya mereka sudah dicek kesehatanya juga dikarantina selama 14 hari di Ponpes Lirboyo," kata Kepala Puskesmas Puri dr Retno Dhanarwarih kepada wartawan di lokasi, Rabu (1/4/2020).
Setiap santri yang suhu tubuhnya normal diberi cairan pembersih tangan atau hand sanitizer oleh petugas medis. Mereka juga diberi pemahaman agar langsung membersihkan diri saat sampai di rumah. Selain itu, para santri juga diminta melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
"Apabila ada keluhan batuk dan pilek kami minta segera datang ke puskesmas terdekat," terang dr Retno.
Para santri yang suhu tubuhnya normal diizinkan pulang. Mereka dijemput orang tua masing-masing.
Dari 222 santri yang diperiksa, kata dr Retno, terdapat 5 santri yang suhu tubuhnya cukup tinggi. Yakni lebih dari 36 derajat celsius. Menurut dia, hal itu terjadi karena para santri mengalami dehidrasi lantaran tidak minum air selama perjalanan dari Kediri ke Mojokerto.
"Suhu tubuh kelima santri masih tergolong normal. Mereka akan tetap dipantau oleh petugas puskesmas terdekat dari tempat tinggal mereka," tandasnya.
(fat/fat)