Sebanyak 963 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di berbagai kapal pesiar telah pulang ke Indonesia. Hampir seribu ABK itu terpaksa dipulangkan imbas wabah virus Corona (COVID-19).
"Untuk awak kapal Indonesia yang dipulangkan dan tiba di Tanah Air hingga 1 April 2020 ini berjumlah 963 orang, baik yang pulang dengan penerbangan komersil maupun pesawat carter," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu Judha Nugraha dalam konferensi pers yang disiarkan Kemlu, Rabu (1/4/2020).
Judha menjelaskan banyak kapal pesiar yang menghentikan operasinya imbas wabah COVID-19. Karena itu, mereka pun memulangkan awak kapal mereka ke negara masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil komunikasi kami dengan pihak principle, mereka memastikan tidak memutuskan hubungan kerja dan bahkan ada beberapa principle tetap memberikan gaji walaupun mereka sudah kembali ke Indonesia. Kita juga memfasilitasi pemulangan pekerja migran kita bekerja sama dengan operator kapal otoritas negara setempat dan berkoordinasi dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah," katanya.
Tercatat, hingga 31 Maret 2020, total ada 12.748 WNI ABK. Mereka tersebar di 89 kapal pesiar yang dioperasikan oleh 10 perusahaan operator.
"(Jumlah) ini adalah awak kapal yang terdampak dengan wabah COVID-19," katanya.
Kendati demikian, Judha mengatakan tak semua ABK akan pulang ke Indonesia. Beberapa WNI ABK memilih tetap bekerja.
"Beberapa catatan kami menunjukkan beberapa awak kapal tetap bekerja di atas kapal sebagai minimum safe manning. Jadi ketika kapal itu tidak beroperasi, kapal tersebut tetap memerlukan apa yang disebut minimum safe manning dan beberapa awak kapal kita memutuskan melanjutkan pekerjaannya," jelasnya.
Kemlu pun akan terus memantau kondisi WNI ABK yang memilih tinggal di kapal pesiar. Pemerintah Indonesia akan memastikan seluruh awak kapal tersebut tetap bisa mendapatkan perlindungan dan terjamin haknya selama masa pandemi Corona.
"Kemudian memastikan awak kapal kita dalam keadaan sehat. Dan, jika terjangkit COVID-19, kita memastikan awak kapal kita mendapatkan penanganan yang baik sesuai protokol kesehatan," pungkas Judha.