RI Disebut Dapat Persepsi Terburuk, Istana: Kami Sudah Keras Tangani Corona

RI Disebut Dapat Persepsi Terburuk, Istana: Kami Sudah Keras Tangani Corona

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 01 Apr 2020 09:32 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Ilustrasi Corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Persepsi publik terhadap penanganan virus Corona oleh pemerintah Indonesia dinilai buruk jika dibanding negara-negara tetangga. Pihak Istana Kepresidenan menegaskan sudah bekerja keras untuk menangani pandemi ini.

"Kita sudah cukup keras dan efektif dalam menangani pandemi COVID-19," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, lewat pesan singkat, Rabu (1/4/2020).

Donny juga menepis anggapan bahwa negara yang mempunyai persepsi baik dalam penanganan Corona adalah negara yang menerapkan lockdown. Menurut Donny, tak ada satu negara pun yang siap menghadapi virus Corona ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hensat bilang negara-negara yang indeks kecukupan penanganan Corona baik adalah yang menerapkan karantina wilayah, padahal ada lima negara yang gagal lockdown: Italia, Amerika, Prancis, Spanyol, dan India, tidak ada satu pun negara yang siap. Semuanya menghadapi kekurangan alkes, SDM, dan faskes. Kita sudah cukup keras dan efektif dalam menangani pandemi COVID-19," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Please... Jangan Borong Masker demi Kebutuhan Tenaga Medis!:

Sebelumnya diberitakan, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensat), menyoroti persepsi publik terhadap penanganan virus Corona oleh pemerintah Indonesia. Bila dibanding negara-negara tetangga, penanganan COVID-19 oleh Indonesia dinilai buruk oleh publik sendiri.

"Indonesia menempati posisi terburuk dalam indeks persepsi kecukupan pemerintah dalam penanganan COVID-19," kata Hendri dalam keterangan pers tertulis kepada wartawan, Selasa (31/3).

Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini sedang menyitir survei kolaboratif 12 institusi, termasuk Harvard, Cambridge, dan Warwick. Berikut hasil persepsi masyarakat terhadap penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah masing-masing. Semakin mendekati angka nol, semakin bagus hasil persepsi publiknya.

- Indonesia: 0,919 pada skala 0-1
- Malaysia: 0,0522
- Filipina: 0,671
- Italia: 0,296
- China: 0,116

"China, yang menjadi asal mula pandemi ini, publiknya menganggap langkah-langkah yang dilakukan pemerintahnya tepat dan cukup," kata Hensat.

Sebagian negara yang dipersepsikan publiknya punya penanganan baik terhadap COVID-19 adalah negara-negara yang memberlakukan karantina wilayah. Hensat menjelaskan China melakukan karantina di beberapa wilayah, khususnya Wuhan, sejak 23 Januari. Berdasarkan data dari ourworldindata.org, China hanya mengalami penambahan 134 kasus dan 3 kematian per hari pada 28 Maret 2020.

"Italia, yang hingga 29 Maret 2020 memiliki angka korban penderita 92.742 (terbanyak kedua setelah AS), dan memiliki angka kematian nomor satu sedunia, 3.300 korban, melakukan karantina ketat yang dilakukan di Italia pada 9 Maret dianggap efektif oleh warga Italia," ujar Hensat.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads