Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan beberapa keluhan guru selama kegiatan belajar-mengajar dilakukan di rumah saat pandemi virus Corona (COVID-19). Menurut laporan Kemendikbud, beberapa guru mengalami kendala keterbatasan sarana hingga tidak ada contoh praktis pembelajaran jarak jauh.
"Ada 3 area pokok yang sering diperdebatkan atau dikeluhkan guru. Pertama adalah bagaimana guru bisa merancang sebuah program pembelajaran yang baik. Yang kedua, kalau rancangan yang sudah ada, maka aspek materi atau kontennya seperti apa," kata Direktur GTK Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono, dalam konferensi videonya, Selasa (31/3/2020).
"Dan ternyata memang guru itu tidak cukup dengan rancangan dan konten tapi masih banyak kita dapati guru kita itu membutuhkan contoh-contoh baik, contoh-contoh yang praktis," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Praptono menjelaskan beberapa persoalan lain yang menghambat guru dalam melakukan kegiatan belajar dari rumah. Menurutnya, banyak guru masih berfokus menuntaskan isi kurikulum.
"Persoalan mindset dari para guru ini masih bahwa harus menuntaskan isi kurikulum. Itu yang menyebabkan kemudian penugasan-penugasan yang diberikan kepada peserta didik ini menjadi sangat... yang tampaknya adalah anak-anak menjadi kelelahan dan motivasinya dalam perjalanan dua minggu terakhir ini menjadi semakin menurun anak-anak itu untuk belajar di rumah," ujar Praptono.
Praptono juga mendengar adanya keluhan guru terkait kondisi rumah siswa yang tidak kondusif untuk melakukan pembelajaran online.
"Kemudian yang juga dirasakan itu lingkungan rumah itu sering tidak kondusif untuk melakukan pembelajaran online. Jadi rame, ribut, gitu. Nah, itu sering kali dihadapi oleh para siswa," ujar Praprono.
Selain itu, dia mengatakan sarana pendukung seperti gadget masih menjadi kendala. Hal ini kerap membuat beberapa guru menerapkan kegiatan belajar online di malam hari.
"Yang dirasakan oleh para guru itu anak-anak tidak bisa melakukan pembelajaran online di pagi hari di jam sekolah karena alat komunikasi HP-nya masih dipakai oleh orang tua. Itu juga menjadi kendala sehingga beberapa guru mengambil inisiatif pembelajaran online-nya dilakukan malam hari," ujar Praptono.
Atas beberapa keluhan tersebut, Kemendikbud mengeluarkan laman Guru Berbagi. Plt Dirjen GTK Kemendikbud Supriano mengatakan laman tersebut dapat memberikan ide-ide baru bagi guru yang memerlukan contoh ataupun metode pembelajaran dari rumah.
"Guru berbagi ini adalah dimana guru-guru yang mempunyai best practice atau mempunyai model-model pembelajaran yang sudah dilakukan selama ini, ini bisa di-upload ke laman kita sehingga kita yakin guru-guru kita ini sangat kreatif, punya inovasi, dan ini menjadi suatu perkumpulan pelajaran atau best practice yang ada," ucap Supriano.