Mendikbud Nadiem Realokasi Anggaran Rp 405 M untuk Penanganan Corona

Mendikbud Nadiem Realokasi Anggaran Rp 405 M untuk Penanganan Corona

Rahel Narda Catherine - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 21:37 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (Rahel Narda/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melakukan realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penanganan Coronavirus Disease (COVID-19). Nadiem menganggarkan Rp 405 miliar.

"Jumlah realokasi anggaran untuk mendukung pencegahan COVID-19 sebesar Rp 405 miliar," kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (27/3/2020).

Nadiem menjelaskan sumber realokasi anggaran tersebut berasal dari penyisiran anggaran di setiap unit kerja di Kemendikbud. Dia mengefisienkan anggaran rapat hingga perjalanan dinas Kementerian untuk menangani COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah anggaran yang disisir dari efisiensi berbagai unit utama dan program. Anggaran seperti perjalanan dinas ataupun rakor-rakor dengan banyak orang yang tidak mungkin dilakukan di saat-saat seperti ini," ujar Nadiem.

Lebih lanjut Nadiem mengatakan realokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk program penguatan kapasitas 13 rumah sakit pendidikan (RSP) dan 13 fakultas kedokteran (FK) yang menjadi test center COVID-19.

ADVERTISEMENT

Sebanyak Rp 250 miliar dari total realokasi anggaran akan digunakan untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan.

"Kita ingin memperkuat rumah-rumah sakit pendidikan menjadi test center yang bisa melakukan tes hingga 7.600 sampel per hari dan semua rumah sakit pendidikan mampu menangani pasien COVID-19 sesuai kapasitas yang ada," terang Nadiem.

Selain itu, anggaran itu digunakan untuk menggerakkan 15 ribu relawan mahasiswa dalam melakukan upaya mitigasi pandemi Corona. Sebanyak Rp 5 miliar akan digunakan untuk pengadaan bahan habis pakai untuk KIE, triase, pelacakan, dan pengujian di rumah sakit pendidikan dan fakultas kedokteran.

Selanjutnya, sekitar Rp 60 miliar akan digunakan untuk edukasi COVID-19 ini. Selain itu, Nadiem menyebutkan Rp 90 miliar dari realokasi anggaran akan dipakai dalam pelaksanaan 150 ribu rapid test di lima rumah sakit pendidikan.

"Terutama kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) serta tugas-tugas lainnya sesuai kebutuhan, kompetensi, dan kewenangan relawan yang dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19," tutur Nadiem.

Berikut daftar rumah sakit pendidikan yang akan melakukan penanganan COVID-19:

1. Universitas Airlangga
2. Universitas Diponegoro
3. Universitas Gadjah Mada
4. Universitas Hasanuddin
5. Universitas Indonesia
6. Universitas Padjadjaran
7. Universitas Sumatera Utara
8. Universitas Andalas
9. Universitas Brawijaya
10. Universitas Mataram
11. Universitas Sebelas Maret
12. Universitas Tanjungpura
13. Universitas Udayana.

Halaman 2 dari 2
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads