Ulama menyarankan agar Pemkab Garut melakukan isolasi kepada warga yang mudik ke Garut. Pemerintah diharapkan berkoordinasi juga dengan pesantren untuk tempat isolasi.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Garut Deni Ranggajaya mengatakan pihaknya meminta agar para pemudik yang baru tiba di Garut untuk diisolasi. Deni menyarankan isolasi dilakukan di tingkat desa.
"Ini kan yang mudik jumlahnya banyak sekali. Harus diisolasi agar terpantau oleh pemerintah. Kalau diisolasi di rumah itu tidak terpantau," kata Deni saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran muncul di benak masyarakat saat ribuan warga Garut mudik ke kampung halaman di tengah pandemi virus Corona yang mewabah.
Deni menjelaskan para pemudik tersebut lebih baik dikarantina secara terpusat di tingkat desa. Salah satu opsinya, Pemda bisa bekerjasama dengan pesantren.
"Bisa bekerja sama dengan pesantren. Kalau pemilik berkenan, bisa dikarantina di situ. Kan para santri sekarang sudah pada dipulangkan dan pesantren ini ada di setiap desa (di Garut)," katanya.
"Kalau tidak di pesantren, bisa juga dilakukan di aula desa. Karena setiap desa yang merantau itu bisa sampai ratusan bukan puluhan lagi," ucap Deni menambahkan.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut ada 50 ribu warga yang akan mudik ke Garut di tengah wabah virus Corona ini. Dari jumlah tersebut, 10 ribu di antaranya disebut Rudy sudah berada di Garut.
"Kita ke Garut baru ada 10 ribuan (orang yang mudik). Ada 50 ribuan minimal. Berarti masih ada 40 ribu yang mau datang," ucap Rudy, Senin (30/3).