Amerika Serikat mencatat 518 kematian baru terkait virus corona dalam waktu 24 jam. Angka ini lebih tinggi dari jumlah kematian sehari sebelumnya, yang sebanyak 453 kematian.
Demikian menurut data yang dirilis Johns Hopkins University seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/3/2020).
Dengan peningkatan ini, total jumlah kematian terkait virus corona di AS hingga Minggu (29/3) waktu setempat mencapai 2.409 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data Johns Hopkins University, sebanyak 21.333 kasus baru dilaporkan dalam sehari.
Selain berita tersebut, berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (30/3/2020):
- Lockdown Imbas Virus Corona Timbulkan Kekacauan Besar, PM India Minta Maaf
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta maaf kepada kaum miskin di negeri itu. Permintaan maaf ini disampaikan setelah dirinya menuai banyak kritikan atas kebijakan lockdown yang telah menimbulkan kekacauan besar.
Kebijakan lockdown nasional selama 21 hari tersebut diterapkan untuk mengendalikan wabahβvirus corona. Namun keputusan ini banyak dikritik karena dianggap tanpa persiapan dan rencana yang matang.
Keputusan penerapan lockdown itu diumumkan Modi pada Selasa (24/3) lalu. Namun keputusan itu telah berdampak pada jutaan warga miskin di India. Para pekerja migran yang kelaparan dan kehilangan pekerjaan dampak virus corona, terpaksa pulang ke desa-desa asal mereka dengan berjalan kaki sejauh ratusan kilometer selama berhari-hari.
"Saya pertama-tama ingin meminta maaf dari semua warga negara saya," kata Modi dalam pidato yang disiarkan radio nasional seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (30/3/2020).
- Ilmuwan Prediksi Virus Corona Akan Renggut Hingga 200 Ribu Nyawa di AS
Ilmuwan senior Amerika Serikat Dr. Anthony Fauci mengeluarkan prediksi bahwa virus corona bisa merenggut hingga 200 ribu nyawa di AS.
Dr. Fauci, yang memimpin riset penyakit menular di National Institutes of Health, memperkirakan bahwa antara 100 ribu hingga 200 ribu kematian terkait virus corona bisa terjadi di AS, dengan jutaan kasus infeksi coronavirus. Dia tidak sependapat dengan prediksi terparah yang menyebut kematian akan mencapai sekitar 1 juta orang atau lebih.
Namun Fauci yang merupakan anggota terkemuka gugus tugas coronavirus yang dibentuk Presiden Donald Trump tersebut mengingatkan untuk tidak berpatokan pada perkiraan tersebut.
- Sehari 518 Pasien Virus Corona Meninggal di AS, Total Kematian 2.409 Orang
Amerika Serikat mencatat 518 kematian baru terkait virus corona dalam waktu 24 jam. Angka ini lebih tinggi dari jumlah kematian sehari sebelumnya, yang sebanyak 453 kematian.
Demikian menurut data yang dirilis Johns Hopkins University seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (30/3/2020).
Dengan peningkatan ini, total jumlah kematian terkait virus corona di AS hingga Minggu (29/3) waktu setempat mencapai 2.409 kematian.
Menurut data Johns Hopkins University, sebanyak 21.333 kasus baru dilaporkan dalam sehari. Ini hampir sama dengan tambahan kasus sebanyak 21.309 kasus pada Sabtu (28/3) waktu setempat.
Hingga Minggu (29/3) waktu setempat, total 136.880 kasus telah tercatat di AS. Ini menjadikan AS sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia, melampaui Italia, China dan Spanyol.
- Nyaris 100 Ribu Orang Positif Virus Corona, Italia Akan Perpanjang Lockdown
Otoritas Italia tampaknya akan memperpanjang lockdown, yang diberlakukan selama sebulan, untuk menangkal pandemi virus Corona (COVID-19). Hal ini mencuat saat jumlah korban meninggal akibat virus Corona di Italia nyaris mencapai 11 ribu orang dan jumlah total kasus mendekati 100 ribu kasus.
Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (30/3/2020), dinas perlindungan sipil setempat melaporkan 756 kematian baru pada Minggu (29/3) waktu setempat. Tambahan ini menjadikan jumlah total korban meninggal akibat virus Corona di Italia mencapai 10.779 orang.
Sementara jumlah total kasus virus Corona di negara ini bertambah menjadi 97.689 kasus, dengan adanya tambahan 5.217 kasus baru dalam sehari.
- Cegah Virus Corona, 18 Warga Malaysia Dikarantina Usai Pulang dari Indonesia
Sedikitnya 18 warga Malaysiaβyang dipulangkan dari Indonesia, harus menjalani karantina selama 14 hari di tengah pandemi virus Corona. Terdapat 12 peserta tablig di Sulawesi di antara belasan warga Malaysia yang dipulangkan dari Indonesia ini.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Senin (30/3/2020), otoritas negara bagian Sabahβdi Malaysia awalnya memberikan izin kepada 23 warga Malaysia untuk pulang melalui wilayah Tawau. Namun hanya 18 orang yang tiba di Tawau dengan menumpang kapal dari Nunukan, Kalimantan.
Dituturkan Sekretaris Negara Bagian Sabah, Datuk Safar Untong, dalam pernyataan pada Minggu (29/3) waktu setempat, bahwa 18 warga Malaysia yang dipulangkan dari Indonesia itu semuanya dibawa ke pusat karantina di Tawau. Mereka akan menjalani karantina selama 14 hari di sana.