Polisi Olah TKP Kasus Perusakan 13 Rumah dan 60 Motor di Banyuwangi

Polisi Olah TKP Kasus Perusakan 13 Rumah dan 60 Motor di Banyuwangi

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 29 Mar 2020 22:02 WIB
Sebanyak 13 rumah warga Banyuwangi dikabarkan menjadi sasaran perusakan. Pelaku diduga kelompok massa tolak proyek geolistrik Gunung Salakan.
Kafe yang dirusak di Banyuwangi/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Polisi olah TKP kasus perusakan 13 rumah dan 60 motor di Banyuwangi. Petugas juga memeriksa saksi perusakan yang terjadi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran itu.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah TKP. "Aksi anarkis di Banyuwangi tidak diperbolehkan. Kami akan usut tuntas sesuai dengan laporan masyarakat," ujarnya kepada detikcom, Minggu (29/3/2020).


Menurut Arman, aksi perusakan berawal dari aksi pemukulan warga yang sedang melakukan aksi damai dengan melakukan pengadangan truk logistik PT Bumi Suksesindo (BSI). Ada dua massa yang berkerumun pada saat itu. Keduanya kemudian dibubarkan oleh polisi.

"Setelah kita bubarkan dan masyarakat kembali ke rumah. Yang melakukan aksi juga tak mengantongi surat (izin demo). Rupanya massa lain muncul dan melakukan pemukulan ke massa yang sebelumnya melakukan aksi pengadangan truk logistik," tambahnya.

Karena tak terima, lanjutnya, massa yang sebelumnya melakukan pengadangan kemudian melakukan pelemparan batu terhadap massa yang datang. Aksi perusakan pun dimulai. Mereka bergerak dan merusak rumah dan motor. Satu mobil juga rusak di bagian kaca setelah dilempar batu.


"Saat itu kita usai melakukan kegiatan pembubaran massa yang melakukan pengadangan logistik dan sudah clear. Tapi massa datang lagi. Anggota hanya seberapa di sana," tambahnya.

Terkait aksi perusakan tersebut, kata Kapolresta, pihaknya telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. "Kita saat ini melakukan olah TKP. Beberapa saksi juga kami periksa. Sementara saat ini ada dua laporan yang kami terima. Yang pertama tentang perusakan rumah dan motor. Yang kedua tentang pemukulan," tambahnya.


Terkait jumlah rumah yang rusak, kata Kapolresta, polisi masih melakukan pendataan. "Belum pasti. Nanti akan kita data juga. Malam ini harus selesai," lanjutnya.

Selain 13 rumah, 60 unit lebih motor dan 2 mobil dikabarkan rusak. Aksi pelemparan batu oleh massa tolak proyek Geolistrik gunung Salakan juga melukai seorang anak. Dia terkena lemparan batu hingga mengalami luka bocor di bagian kepala.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.