.webp)
Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyebutkan seorang lagi warganya positif Corona. Sehingga saat ini pasien positif Corona menjadi lima orang, yang dua di antaranya meninggal dunia.
Kini pasien dari Kelurahan Melong itu tengah berada dalam perawatan Rumah Sakit Paru Rotinsulu, Bandung. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini menjelaskan pasien itu masuk ke klaster seminar keagamaan Lembang.
"Iya ada satu orang lagi positif. Hasil penelusuran riwayat aktivitas, dia ikut seminar keagamaan di Lembang, dengan dua pasien positif yang sudah meninggal sebelumnya," ujar Chanifah, Sabtu (28/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, anggota keluarganya sudah masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Selain itu,pihaknya akan menelusuri orang di sekitar lingkungan tempat tinggalnya yang sempat melakukan kontak.
"Sudah ditelusuri ke keluarganya dan saat ini jadi ODP. Kita juga telusuri pasien positif ini sempat ke mana saja dan siapa yang kontak di luar lingkungan keluarga dan tempat tinggal," ucap Chanifah.
Dinkes terus menelusuri orang-orang yang sempat kontak dengan semua pasien positif asal Kota Cimahi yang masuk ke klaster seminar keagamaan Lembang, klaster Hipmi Karawang, dan klaster lainnya.
"Tapi yang jadi sasaran utama dua klaster dulu, klaster HIPMI Karawang dan klaster Lembang. Karena pasien positif di Cimahi, empat orang masuk klaster Lembang. Kalau yang Hipmi sudah rapid test, hasilnya negatif semua," ujarnya.
Berdasarkan peta persebaran Corona di Cimahi, pihaknya mengatakan saat ini Cimahi bisa disebut sudah masuk ke zona merah. "Cimahi sebetulnya sudah masuk zona merah kalau lihat peta persebaran. Di Cimahi yang rawan itu Cibabat, Karangmekar, dan Melong, karena ada pasien positifnya," tutut Chanifah.
Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna berencana menerapkan karatina wilayahnya berkaitan wabah Corona. "Sudah semakin mengkhawatirkan dan Cimahi ini rentan penyebaran Corona Virus. Saat ini kami sedang memikirkan kemungkinan karantina wilayah, karena masyarakatnya tidak bisa diatur dan tidak disiplin," ucap Ajay.
Untuk kategori ODP saat ini bertambah menjadi 102 orang dengan 27 orang di antaranya sudah selesai dilakukan pemantauan dan melakukan rapid test dengan hasil negatif. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 11, dengan 4 orang selesai diawasi dan 7 orang masih dalam pengawasan.
Menurut Ajay, meningkatnya jumlah ODP dan PDP, tidak terlepas dari ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan maklumat dari pemerintah dan kepolisian.
"Sudah jelas ada larangan ke luar rumah kalau tidak urgent, masih saja banyak yang beraktivitas. Kemarin ada laporan juga di Kelurahan Cibeureum, masih ada kegiatan mengumpulkan massa banyak sedang kami telusuri saat ini. Masyarakat masih menganggap enteng pandemi Coronavirus ini," tutur Ajay.
