Bupati Batang Wihaji mengungkap ada puluhan ribu warganya yang merantau di zona merah Virus Corona atau COVID-19. Dia meminta para perantau tersebut tidak mudik tahun ini.
"Saya berharap agar warga Batang yang masih di perantauan untuk tidak mudik terlebih dahulu. Maaf bukanya menuduh. Namun untuk berjaga-jaga saja," kata Wihaji usai rapat koordinasi bersama jajarannya, Sabtu (28/3/2020).
"Setiap hari di atas seribu orang kembali ke Batang. Namun bila ada persoalan mendesak, ya silakan tapi lapor kita. Yang jelas ada puluhan ribu warga Batang yang merantau di zona merah," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perantau yang tetap ngotot mudik, kata Wihaji harus melapor ke Puskesmas atau kepala desa setempat sebelum masuk ke rumahnya.
Wihaji mengungkap rakor hari ini membahas kesiapan dan keutuhan alat-alat kesehatan terkiat plan A dan Plan B penanganan pasien Corona. Termasuk soal rencana terakhir bila rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien.
"Kita cek kembali mess wisma ini sebagai plan B juga kebutuhan alkes apa saja. Plan A akan kita pakai ruang Flamboyan RSUD Batang, kebetulan bangunan baru dan belum dipakai," ucapnya.
"Kita siapkan plan A dan B sebagai antisipasi kejadian jika wabah COVID-19 ini membludak. Semoga tidak terjadi, kita berdoa saja," jelasnya.
Wihaji juga menyiapkan rumah dinasnya jika pada akhirnya ruang perawatan pasien Corona tidak mencukupi.