Jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus bertambah. Pemkot Tasikmalaya merilis penambahan pasien positif dari awalnya satu orang menjadi lima orang.
Kepastian positif Covid-19 didapat dari hasil uji laboratorium kepada satu orang, serta empat orang melalui rapid test. Seluruh pasien masih menjalani perawatan medis di ruang isolasi Corona salah satu rumah sakit.
"Benar terjadi penambahan jumlah pasien positif menjadi lima orang. Empat di antaranya diketahui positif Covid-19 berdasarkan rapid test," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Sabtu (28/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lima positif, seorang warga masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal saat perawatan medis. Total terdapat 11 orang masuk kategori PDP. Enam di antaranya masih jalani perawatan medis. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 271 orang.
"Ada PDP yang meninggal, nah 20 orang yang pernah kontak dengan pasien ini masuk ODP. Sementara PDP ada sebelas orang," ucap Uus.
Pasien yang positif Covid-19 itu sempat berada di wilayah zona merah. Terbaru, ada pasien positif masuk klaster acara keagamaan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
"Dari kawasan zona merah Covid-19 dan klaster Lembang yang positif itu. Kita lagi trakcing ini untuk memetakan. Kita minta agar masyarakat yang merasa dari klaster Lembang segera melapor dan isolasi mandiri di rumah kalau tidak merasakan gejala" tutur Uus.
Setelah diketahui ada lima orang positif Corona, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman berencana melaksanakan karantina wilayahnya mulai Selasa (31/3/2020). Hal ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir warga yang mudik dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, yang merupakan zona merah Covid-19.
"Kita meminimalisir yang mudik dan pulang kampung karena banyak sekali sekarang pabrik yang tutup di Jabodetabek dan sebagainya. Kami sepakati rencana Selasa karantina wilayah," ujar Budi.
Teknis karantina wilayah ini, sambung dia, melarang angkutan umum yang datang dari daerah terpapar Covid-19 masuk Tasikmalaya.
Rencananya, di tiap perbatasan dibangun posko untuk memantau hal tersebut. Diharapkan, kata Budi, pola karantina ini dapat meminimalisir penyebaran wabah Corona.
"Kita lakukan karena situasi yang darurat saat ini, daripada banyak yang tertular," ucap Budi.