Usai dibubarkan polisi, kerumunan massa di banyuwangi semakin anarkis. Mereka merusak 4 rumah dan sepeda motor wartawan.
Sebelum dibubarkan, massa itu melakukan pengadangan kendaraan logistik perusahaan tambang emas di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Mereka juga sempat melemparkan batu ke arah petugas kepolisian.
Aksi perusakan terjadi pada Jumat (27/3). Massa yang kebanyakan merupakan aktivis tolak tambang di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran menyasar 4 rumah warga di Dusun Pancer, Desa Sumberagung. Data sementara, tercatat ada 4 rumah warga yang rusak akibat lemparan batu.
"Rumah saya, Brian, H Wiaji, Budi Mustika, mungkin masih ada lagi. Sementara kita tahunya ada 4 rumah yang rusak," kata Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (28/3/2020).
Menurutnya, kejadian bermula saat massa tolak tambang Dusun Pancer, melakukan aksi di pertigaan Lowi, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Massa lalu dibubarkan petugas Polresta Banyuwangi. Di mana sejak Kamis(26/3) hingga Jumat (27/3), mereka melakukan pengadangan terhadap sejumlah kendaraan logistik Operator Tambang Tumpang Pitu.
Sedangkan pembubaran yang dilakukan pihak kepolisian bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. Sekaligus tindak lanjut dari Maklumat Kapolri.
"Namun begitu kembali ke Dusun Pancer, massa yang dikomando Hasanah, Zainal Ari, Yuli Templek dan Narto tiba-tiba melempari rumah warga dengan batu. Mereka berjumlah sekitar 200an orang. Tapi bukan cuma orang Pancer, saya melihat sebagian orang Templek," tambah Prasetyo.
Menurut Prasetyo, hingga saat ini belum ada laporan tentang warga yang terluka. Karena saat aksi pelemparan batu terjadi, pemilik langsung bersembunyi di dalam rumah.
"Kami berharap polisi bisa menindak tegas dan mengusut tuntas hingga otak di balik seluruh kejadian. Karena kalau tidak terungkap, bisa jadi akan memicu terjadinya perang antarwarga," lanjutnya.
Sementara beberapa wartawan mengaku mendapatkan intimidasi dari massa. Zainudin, salah satu wartawan online di Banyuwangi mengalami nasib apes, motornya dirusak oleh massa. Menurut pria asal Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, kejadian bermula saat petugas kepolisian membubarkan kerumunan massa.
"Massa melakukan pelemparan batu, banyak motor yang rusak, termasuk motor saya," kata Zainudin.
Terkait aksi anarkis massa di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran juga diakui Eko Budi, jurnalis di Banyuwangi. Bahkan dia mengaku sempat diteriaki kata kasar oleh massa.
"Diteriaki, saya langsung lari menjauh," katanya.