Sebut Tegal Bukan Lockdown Tapi Isolasi Kampung, Ini Alasan Ganjar

Sebut Tegal Bukan Lockdown Tapi Isolasi Kampung, Ini Alasan Ganjar

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 14:55 WIB
Pemerintah Kota Tegal melakukan Lockdown lokal dengan menutup jalur pantura dari arah Jawa Tengah maupun arah Jakarta sehingga kendaraan dialihkan ke Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) mulai hari Senin (23/3/2020) hingga 14 hari mendatang.
Pemkot Tegal melakukan 'Lockdown' lokal dengan menutup jalur pantura mulai Senin (23/3/2020) hingga 14 hari mendatang. (Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan lockdown di Kota Tegal bukan tindakan karantina seperti yang dilakukan berbagai negara menghadapi COVID-19 atau virus Corona. Menurut Ganjar, kebijakan Pemkot Tegal merupakan isolasi kampung.

"Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh keluar rumah. Lha ini masih boleh kok," kata Ganjar, Jumat (27/3/2020).

Ganjar menjelaskan, jika berstatus lockdown maka penduduk Kota Tegal tidak boleh beraktivitas keluar rumah. Namun faktanya, kata Ganjar, warga di Kota Tegal masih boleh aktivitas terbatas keluar rumah. Sehingga menurutnya lebih pas disebut isolasi kampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lockdown local-nya alun-alun karena banyak orang di alun-alun, kemudin dinaikkan lagi, kok masyarakat masih banyak. Beberapa waktu lalu Pak Wali (Walkot Tegal) telepon, 'Pak Gub saya mau nutup tempat hiburan'. Maka saya izinkan, kok masih jalan lagi. Maka beliau batasi jalur masuk Kota dan kampung dengan barier, mungkin judulnya ya isolasi kampung," papar Ganjar.

Ganjar setuju jika benar ada isolasi kampung yang minimal diatur tingkat RT termasuk bagaimana cara belanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

"Kalau itu bisa, saya justru akan mendukung penuh. Jadi beritanya tidak seseram yang muncul di media, bahwa besok Tegal akan tertutup rapat. Tidak seperti itu," ujar Ganjar.

"Intinya masyarakat bantu pemerintah, agar masyarakat tidak jalan-jalan keluar maka pada saat ada kejadian itu dilakukan lockdown local," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Tegal memutuskan untuk menutup total akses ke wilayahnya selama empat bulan ke depan. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Local lockdown ini akan diterapkan pada 30 Maret 2020 dan berakhir 30 Juli 2020. Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengatakan akses jalan protokol di dalam kota dan jalan penghubung antar kampung akan ditutup menggunakan beton.

"Kalau dilihat data, di Jakarta sudah ada 495 yang positif. Sementara banyak warga Kota Tegal dan sekitarnya yang merantau di Jakarta. Ini akan berpengaruh buruk untuk masyarakat Kota Tegal. Makanya, Kota Tegal akan gunakan local lockdown ini seluruhnya. Ada 49-50 titik akan ditutup menggunakan beton," kata Dedy Yon usai menggelar rapat koordinasi dengan Forkompinda di Kantor Diskominfo Tegal, Kamis (26/3).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads