Tangkal Corona, Sejumlah Kampung di Sleman Ramai-ramai 'Lockdown'!

Tangkal Corona, Sejumlah Kampung di Sleman Ramai-ramai 'Lockdown'!

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 14:20 WIB
Kampung di Sleman ramai-ramai lockdown demi tangkal Corona
Foto: Kampung di Sleman ramai-ramai 'lockdown' demi tangkal Corona (Jauh Hari/detikcom)
Sleman -

Pemerintah pusat memang belum mengeluarkan kebijakan untuk lockdown di tengah pandemi Corona atau COVID-19. Namun, dusun-dusun yang ada di Kabupaten Sleman justru sudah menerapkan 'lockdown' untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini.

Namun, lockdown yang dilakukan dusun-dusun di Sleman ini bukan seperti di Filipina atau Italia. Warga masih bisa keluar-masuk dusun, hanya dengan prosedur keamanan yang sudah diterapkan oleh masing-masing dusun.

Salah satu dusun yang menerapkan pembatasan akses keluar masuk ini yakni Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Akses jalan yang ada di dua RT yakni RT 01 dan RT 02 Dusun Randu oleh warga ditutup dan diberi tulisan lockdown.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tulisan itu dibuat secara spontanitas oleh warga RT 01 dan RT 02 dan sudah disepakati oleh kedua RT di Dusun Randu, Hargobinangun ini," kata Ketua RT 01 Dusun Randu, Wantoro saat ditemui di dusun tersebut, Jumat (27/3/2020).

"Lockdown ini jangan disalahartikan seperti lockdown di luar negeri, hanya istilahnya saja kami pinjam. Ini bertujuan untuk mengantisipasi bebasnya orang luar seperti pemulung, sales dan warga luar masuk di wilayah kami," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Wantoro menyebut untuk masuk ke dusunnya, ada empat jalan yang menjadi akses utama. Dua jalan ditutup dan dua jalan lagi dibuka. Hal itu agar mempermudah pemantauan siapa saja yang keluar masuk dusun.

"Kita tidak menutup seluruhnya, masih ada dua pintu masuk di arah selatan. Karena di selatan itu ada gardu jadi warga yang keluar masuk terkontrol," jelasnya.

Warga yang akan masuk ke dusun, juga melewati pemeriksaan ketat. Termasuk melalui penyemprotan dengan menggunakan disinfektan.

"Siapapun yang masuk tetap kami semprot untuk antisipasi," tegasnya.

Wantoro menceritakan tulisan-tulisan lockdown itu baru dibuat sekitar dua hari yang lalu. Alasan lain yang mendasarinya yakni agar warga asal Dusun Randu yang merantau di luar daerah mengurungkan niat untuk pulang kampung.

"Karena kami dapat info ada yang merantau mau pulang kampung. Tapi kami beri tahu kalau dusun sudah lockdown dan kami imbau agar tidak pulang kampung dulu. Kalau masih bersikeras mudik ya jangan ke kampung dulu tapi periksa dulu, isolasi sampai dinyatakan sehat," ungkapnya.

Tangkal Corona, Kampung di Sleman Ramai-ramai 'Lockdown'Foto: Kampung di Sleman ramai-ramai 'lockdown' demi tangkal Corona (Jauh Hari/detikcom)

Pantauan detikcom, selain di Dusun Randu beberapa dusun lain juga menerapkan hal serupa. Contohnya seperti Dusun Baratan, Candibinangun, Pakem dan Dusun Kadilobo, Purwobinangun, Pakem juga menerapkan hal serupa.

Gerbang masuk di dua dusun tersebut juga ditutup dengan menggunakan bambu. Selain itu tulisan lockdown dan peringatan terkait Corona juga ada di gerbang tersebut.

Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengapresiasi langkah yang dilakukan. Masyarakat, menurutnya sudah paham dan sudah waspada terhadap pendatang agar mencegah penyebaran Corona.

"Masyarakat sudah paham dan mulai hati-hati terhadap pendatang. Artinya sadar untuk mencegah virus Corona di daerahnya," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads