Menanti Kepastian Istana soal Mudik Gegara Corona Pandemik

Round-Up

Menanti Kepastian Istana soal Mudik Gegara Corona Pandemik

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 08:45 WIB
Wapres KH Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat menahan diri dengan tidak mudik menjelang lebaran nanti terkecuali dalam kondisi terpaksa. Dia mengingatkan soal potensi penyebaran atau penularan COVID-19.

"Pertimbangan rasionalnya, logisnya sebaiknya memang tidak mudik, melihat bahayanya yang sangat mungkin terjadi. Maslahatnya manfaatnya masih bisa kita lakukan dengan media dan bisa kita secara fisik bisa kita lakukan pada waktu yang lain," kata Ma'ruf dalam konferensi pers secara online, Kamis (26/3/2020).

Pemerintah akan membahas perizinan mudik dalam rapat kabinet terbatas mendatang. Pembahasan mudik ini ditunda karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berduka atas kepergian ibundanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Putusannya akan ditetapkan apakah pemerintah akan melarang imbauan dan itu akan kita tentukan nanti dalam rapat terbatas kabinet yang akan datang," katanya.

"Seharusnya hari ini memang dibicarakan tentang soal kebijakan soal mudik ini, dalam sidang kabinet terbatas. Tapi karena ibundanya bapak presiden wafat, maka ditunda," imbuh Ma'ruf.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf mengimbau masyarakat untuk tidak mudik karena ada potensi penularan Corona baik dalam perjalanan maupun saat tiba di kampung halaman.

"Tapi kalau saya pribadi sebaiknya memang masyarakat tidak mudik. Mudik itu yang penting gimana silaturahmi. Tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi, baik di jalan maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman dan ada risiko penularan COVID-19," ujar dia.

Kemenhub Imbau Masyarakat Tak Mudik Tahun Ini:

Dia mengatakan menjalin silaturahmi tidak harus dilakukan dengan kontak langsung. Namun, dapat dilakukan menggunakan sarana lain, contohnya media sosial (medsos). Ma'ruf meminta masyarakat lebih menjaga diri daripada pergi mudik tahun ini agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain terkait penyebaran virus Corona.

"Karena menurut agama juga gitu. Kalau ada maslahat yang bisa kita dapat, tetapi ada bahaya, maka prinsip yang harus dipakai adalah menolak bahaya, itu harus didahulukan. Apalagi kalau manfaat silaturahmi bisa dilakukan pada waktu yang lain, pada liburan yang lain," lanjut Ma'ruf.

Dalam kesempatan ini, Ma'ruf juga meminta pemerintah daerah (pemda) mengawasi ketat masyarakat yang telah telanjur mudik. Dia bahkan meminta pengecekan tidak hanya dilakukan di perbatasan, melainkan juga kepada pemudik yang telah tiba di kampung halaman masing-masing.

"Ini di beberapa daerah seperti Jateng itu kan sudah melakukan pengawasan yang ketat, karena itu saya juga minta daerah-daerah untuk melakukan hal yang sama untuk mencegah penyebaran itu. Bahkan menunggu di perbatasan daerah-daerah, untuk memeriksakan mereka yang mudik itu apakah dia bebas Corona apa tidak," kata Ma'ruf.

"Kalau yang mereka sudah kembali ke tempatnya masing-masing, mudik masing-masing itu juga supaya kembali ditelusuri. Apakah mereka sudah bebas Corona atau tidak untuk menghindari," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads