Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta para pimpinan KPK ikut terlibat dalam penanganan wabah virus Corona (COVID-19). ICW mengusulkan para pimpinan KPK mendonasikan seluruh penghasilannya untuk membantu penanganan wabah ini.
"Kami mengusulkan pimpinan KPK untuk terlibat dalam mendonasikan penghasilannya bagi korban terdampak wabah COVID-19. Jika sejumlah pihak lain berkomitmen memotong gajinya sebesar 30 persen atau 50 persen untuk berkontribusi, kami mengusulkan pimpinan KPK sebaiknya memberikan 100 persen gajinya," kata peneliti ICW, Donal Fariz, kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).
Sebab, Donal menilai kinerja pimpinan KPK era Firli Bahuri dkk dalam 100 hari pertama tak memuaskan. Selain itu, Donal menyebut kini kepercayaan publik kepada KPK turun drastis akibat belum terlihat keseriusan dari KPK memberantas korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sisi lain, kepercayaan kepada KPK menurun drastis. Kasus OTT juga tidak ada lagi. Keberadaan buron Harun Masiku dan Nurhadi juga tidak kunjung ditemukan," ujarnya.
Donal mengatakan gertakan dari Ketua KPK Firli Bahuri yang mengancam hukuman mati terhadap pihak yang melakukan korupsi dana bencana justru dicibir publik. Untuk itu, ia berharap para pimpinan KPK mendonasikan seluruh gajinya untuk penanganan wabah virus Corona.
Pakai Gerobak, Warga Semprot Disinfektan Cegah Corona:
"Sehingga usul kami sebaiknya 100 persen gaji mereka dipotong saja agar tidak jadi penyakit," tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data pada Rabu (25/3) sore kemarin, jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona sebanyak 790 orang. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 58 orang, dengan jumlah yang sembuh 31 orang.
"Koreksi data 686 pasien positif kemarin, menjadi 685 kasus. Ditambah hari ini ada 105, sehingga totalnya 790 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (25/3).
"Kasus yang meninggal ada 58 orang. Kasus yang sudah sembuh ada 31 orang," lanjut Yuri.