Biasanya Ribuan, Hanya 60 Umat yang Hadiri Tawur Agung Kesanga Prambanan

Biasanya Ribuan, Hanya 60 Umat yang Hadiri Tawur Agung Kesanga Prambanan

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 23 Mar 2020 18:57 WIB
Persiapan Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Senin (23/3/2020).
Foto: Persiapan Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Senin (23/3/2020). (Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klaten memutuskan upacara Tawur Agung Kesanga tetap dilaksanakan di kompleks Candi Prambanan besok. Ketua PHDI Kabupaten Klaten I Gusti Gde Hendrata Wisnu mengatakan ada sejumlah penyesuaian terkait pencegahan penyebaran Virus Corona atau COVID-19.

"Melasti, Tawur Kesanga, dan Brata Nyepi merupakan bagian dari ritual yang tidak terpisahkan dari rangkaian Hari Suci Nyepi, maka kegiatan ini wajib dilaksanakan," kata Wisnu di Kantor TWC Unit Candi Prambanan, Senin (23/3/2020).

Namun, Wisnu mengatakan dengan kondisi di tengah pandemi COVID-19 ini pihaknya kemudian membuat berbagai penyesuaian. Yang paling mencolok yakni terkait jumlah umat yang sembahyang dan skala acara. Pasalnya pada penyelenggaraan Tawur Agung Kesanga sebelumnya, ada ribuan umat Hindu dari penjuru nusantara yang hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari berbagai rapat yang sudah kami gelar dengan Forkompimda, BPCB, PT TWC dan pihak-pihak lain kami putuskan untuk membatasi jumlah umat yang sembahyang menjadi 60 orang. Selain itu dalam rapat tersebut diputuskan kalau upacara Tawur Kesanga ini tidak berskala nasional," ungkapnya.

Wisnu menjelaskan 60 orang yang masih melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga ini terdiri dari manggala upacara, pinandita, sarati banten dan panitia yang ditunjuk. Ritual pun juga akan dipersingkat, acara seremonial praktis dihilangkan, bahkan tenda untuk sembahyang bisanya berjumlah belasan pada upacara tahun ini hanya ada satu tenda saja.

ADVERTISEMENT

"Kami ambil yang intinya saja, kalau seluruh panitia ada 125 orang, itu terpaksa kami pilih lagi. Ritual juga akan kami persingkat. Tidak ada seremonial dan kemungkinan ritual inti hanya dua jam maksimal. Tenda juga biasanya ada banyak sekarang hanya ada satu," ungkapnya.

Dia pun menegaskan akan mematuhi seluruh protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19. Seluruh umat yang ikut dalam upacara Tawur Agung Kesanga akan diperiksa oleh petugas.

"Prinsipnya kami mengacu pada protokol, misalnya 60 orang itu harus cuci tangan, dicek suhu tubuhnya, pakai hand sanitizer dan lain sebagainya," ucapnya.

Wisnu turut mengimbau kepada umat yang tidak bisa ikut dalam upacara Tawur Kesanga agar dapat beribadah di rumah masing-masing.

"Dalam setiap kegiatan ritual wajib melakukan protokol pencegahan COVID-19," pintanya.

PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko menambahkan akan memberlakukan prosedur ketat dalam pelaksanaan upacara Tawur Agung Kesanga besok. General Manager PT TWC Unit Candi Prambanan Aryono Hendro Malyanto menyampaikan pada dasarnya Candi Prambanan sejak tanggal 20 Maret-29 Maret operasional candi ditutup sementara.

"Tapi kami sebagai pengelola yang kebetulan lokasinya digunakan untuk Tawur Agung Kesanga tetap mendukung apa yang dilakukan saudara-saudara kami umat Hindu dalam upacara," kata Aryono.

Aryono menegaskan untuk upacara tersebut, kendati dari jumlah peserta sudah sangat dibatasi yakni hanya 60 orang, pihaknya tetap akan melakukan protokol yang ketat. Pihaknya akan mendata peserta yang hadir dalam upacara tersebut.

"Saat ini draft yang akan hadir sudah kami terima dan kami laporkan ke Ketua Satgas COVID-19 PT TWC," jelasnya.

Berbekal data tersebut, pihaknya akan menerbitkan ID khusus sesuai daftar yang telah disampaikan oleh panitia. Pihak TWC menegaskan tidak akan mengizinkan masuk bagi siapapun yang tidak termasuk dalam daftar.

Aryono menjelaskan, protokol yang akan dijalankan yakni seluruh peserta akan melakukan cek suhu.

"Suhu di atas 37,5 C akan kami treatment sendiri. Setelah itu akan ada area cuci tangan sebelum masuk tempat sembahyang. Di area Wishnu kami akan semprot desinfektan untuk mengurangi bakteri maupun virus sebelum sembahyang," jelasnya.

Dia area sembahyang, juga akan ada garis pembatas untuk memastikan ada jarak antar umat. Minimal setiap orang berjarak 1,5 meter.

"Di area tempat kegiatan, kami sudah membuat garis pembatas, ada 52 garis pembatas untuk umat dan pinandita nanti di depan. Kami berusaha ada jarak setiap orang, minimal 1,5 m satu sama lain," ucapnya.

Dia pun berharap setelah upacara usai, umat Hindu dapat segera kembali ke rumah masing-masing.

"Karena tidak ada acara lagi, kami berharap setelah upacara Tawur Kesanga umat Hindu bisa segera pulang ke rumah masing-masing," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads