Banyak upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya mencegah meluasnya penyebaran virus corona. Kini penyemprotan disinfektan dilakukan dari udara menggunakan drone.
Drone tersebut berdiameter 4 meter dengan berat bersih 27 kilogram. Alat itu mampu mengangkut cairan disinfektan hingga 20 liter. Dengan masa terbang sekitar 15 menit.
Perangkat ini juga menggunakan hexacopter (6 baling-baling). Drone ini merupakan milik komunitas drone yang peduli terhadap Kota Surabaya dalam memerangi virus corona.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya berterima kasih atas bantuan dari komunitas tersebut.
"Saya terima kasih pertama pada teman-teman kelompok asosiasi drone ini membantu kita dan kita juga mengharapkan kita menggunakan ini kan masalahnya ini banyak kabel-kabel. Jadi ini sangat efektif untuk perkampungan," kata Risma kepada wartawan di Jalan Embong Malang, usai melakukan penyemprotan, Senin (23/3/2020).
Risma menambahkan, drone ini biasanya digunakan untuk pertanian. "Semua resource harus kita gunakan karena kita berpacu dengan waktu untuk menekan jumlah korban. Jadi karena itu, cara apapun akan kita lakukan," imbuh Risma.
Selain drone, dalam penyemprotan di perkampungan, Risma juga mengerahkan Damkar yang menggunakan sepeda kotor. Sehingga bisa masuk ke gang-gang yang sempit dan padat penduduk.
"Itu tadi saya minta odong-odong. Jadi semua kita kerahkan untuk semua yang perlu bantuan," jelas Risma.
Menurut Risma, penyemprotan akan terus dilakukan pemkot hingga pemerintah pusat menyatakan Indonesia aman dari corona.
"Iya semua. Kita akan melakukan terus sampai kondisinya dipastikan kondusif oleh pemerintah pusat. Karena itu yang menentukan pemerintah pusat. Sekali lagi bukan saya yang menentukan. Supaya ada penilaian yang fair. Misalnya saya bikin ngomong prestasi, saya ngomong zero. Tapi kan orang lain belum tentu menilai itu. Karena itu, penilaian sebagainya dilakukan oleh orang di luar pemerintah kota," pungkas Risma.