Mengantisipasi penyebaran virus corona, Pemprov Jatim menerapkan protokol kesehatan baru. Ada alat Sikat Corona (Sico) yang siap menyambut para tamu, staf yang masuk kantor hingga gedung di lingkungan Pemprov Jatim.
Salah satunya di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Sebelum masuk, semua orang wajib melakukan screening lewat penyemprotan cairan disinfektan baik mobil maupun personelnya.
Setelah itu, saat memasuki gedung juga diwajibkan melalui room screening yang didatangkan khusus dari Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, bernama Sico (Sikat Corona).
Baca juga: Magetan Darurat Corona, Alun-alun Ditutup |
Alat ini akan melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara otomatis pada setiap orang yang masuk dalam bilik kecil tersebut.
"Kita menyiapkan room screening di setiap kantor pemerintahan di lingkungan Pemprov. Yang kita mulai hari ini adalah di Grahadi. Kemudian menyusul di kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena ASN (Aparatur Sipil Negara) akan tetap masuk kerja dengan sistem satu hari masuk kantor satu hari bekerja di rumah," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Minggu (22/3/2020) malam.
Sementara kendaraan yang memasuki Grahadi juga discreening dengan penyemprotan disinfektan secara drive through. Di sini, ada sebuah tenda menyerupai lorong yang didirikan sejak kemarin sore.
Hal ini untuk melakukan penyemprotan desinfektan drive through sehingga kendaraan yang masuk ke lingkungan Grahadi harus berhenti sejenak di lorong untuk dilakukan penyemprotan.
Jokowi Sebarkan 105 Ribu APD Untuk Tenaga Medis Corona:
Secara khusus Khofifah juga meninjau langsung persiapan operasional dua alat screening tersebut. Dia bahkan mencoba sendiri untuk masuk ke dalam Sico dan disemprot cairan desinfektan.
"Caranya mudah. Masuk ke room screening, tekan tombol untuk memulai penyemprotan, hanya beberapa detik lalu tekan tombol matikan dan sudah selesai," papar Khofifah.
Khofifah berharap dengan upaya ini turut mencegah penyebaran virus corona di Jawa Timur. Sementara masyarakat yang masih harus bekerja atau beraktivitas di lingkungan Pemprov Jatim tetap terjaga tubuhnya dari potensi penularan virus.
![]() |
"Namun begitu kami tak henti mengajak masyarakat Jawa Timur untuk beraktivitas di luar rumah kecuali benar-benar urgent. Mulai hari ini pun ASN di lingkungan Pemprov juga kian kami batasi aktivitasnya dengan bekerja di kantor sehari dan bekerja di rumah sehari," papar Khofifah.
Hingga saat ini, pasien yang positif covid-19 di Jatim kian meningkat. Total ada sebanyak 41 kasus positif covid-19 yang tersebar di Surabaya, Malang Raya, Magetan, Sidoarjo dan Blitar. Ada pula 999 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan juga 88 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Saya terus mengimbau agar masyarakat tinggal di rumah dan keluar hanya untuk sesuatu yang urgent, hindari keramaian, tunda jika akan menyelenggarakan kegiatan yang akan mengundang banyak orang, makan makanan yang sehat, olah raga yang cukup dan terus berdoa agar penyebaran covid-19 segera terhenti," pungkasnya.