Seperti yang dilakukan Daniel Christanto, salah satu jemaat Gereja Tiberia Surabaya yang menjalankan ibadah live streaming.
Menurut Daniel, ibadah live streaming ini sama dengan ibadah di Gereja. Yakni tetal ada MC, pujian penyembahan, dan nyanyian.
"Hanya saja posisi gerejanya pindah di studio karena disiarkan live. Jemaat bisa melihat dan sambil nyanyi, mendengar kotbah dari rumah," kata Daniel saat dikonfirmasi.
Saat ibadah live streaming, lanjut Daniel, tidak ada persembahan seperti yang biasa dilakukan di gereja. Namun, perjamuan kudus tetap dilakukan di rumah dan diinstruksikan melalui live.
Daniel mengungkapkan, sebenarnya ibadah live streaming sudah sering dilakukan di gerejanya. Hanya saja partial (sebagian). Bagian khotbah disiarkan langsung, sebab berpusat di Jakarta.
"Tapi kalau untuk live streaming jemaatnya dirumah baru kali ini dilakukan," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana ibadah dari rumah, ia merasa ada perbnedaan yang dirasakan.
"Pasti beda. Di gereja kita lebih bisa bertemu orang banyak dan bisa bersosialisasi, saling mensuport. Sementara di rumah kita tidak saling bertemu," jelasnya.
Selaim itu, ibadah dengan live streaming juga memiliki kekurangan. Yakni terkendala oleh sinyal yang membuat siaran terputus-putus.
"Ya, kelemahannya kalau streaming kadang putus-putus," ungkapnya.
Meski begitu, tetap tak menghalangi niat untuk beribadah sampai selesai. Sedangkan durasinya sendiri sekitar dua jam. (fat/fat)