Jumlah pasien positif virus Corona (COVID-19) di Jawa Tengah bertambah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan skema untuk rapid test meski alat belum datang.
Ganjar mengatakan koordinasi dengan bupati dan wali kota se-Jawa Tengah dilakukan terus setiap hari melalui WhatsApp. Termasuk soal rapid test.
"Koordinasi sudah dikerjakan maka grup WA kami dengan teman kepala daerah aktifkan. Jadi kita sharing informasi dan knowledge," kata Ganjar, Sabtu (21/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar belum tahu kapan alat tersebut tiba di Jawa Tengah. Namun skema tes telah disiapkan dan akan diatur oleh Dinas Kesehatan. Ganjar menegaskan pemeriksaan rapid test akan diprioritaskan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Sebelum alat datang, dari ODP ini semuanya sudah punya nomor teleponnya, ada dua cara, siapkan orangnya, posisinya di mana, apakah dikumpulkan atau datangi satu per satu. Dengan jumlah itu relatif mudah terjangkau," jelasnya.
Nantinya dalam pelaksanaan rapid test, jika hasilnya positif maka akan langsung ditangani rumah sakit dengan cepat.
"Begitu (alat) datang, jebret sebar ke sana, maka ini pastikan iya atau tidak. Kalau tidak, langsung lega, kalau positif langsung segera siapkan rumah sakitnya. Ini terima kasih pemerintah pusat serius," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto mengatakan, dua pasien positif Corona terbaru telah dirawat beberapa hari di RS Margono Purwokerto dan RS Kraton Pekalongan. Hasil tracking yang dilakukan, kedua pasien tersebut tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri.
"Hanya saja yang Pekalongan ada keluarganya yang punya riwayat perjalanan luar negeri. Kedua pasien itu berjenis kelamin lelaki dewasa" kata Yuli.
Dari web corona.jatengprov.go.id yang diperbarui datanya pada pukul 16.15 WIB tadi, jumlah kasus Corona di Jateng pasien positif Corona ada 14 orang yang 3 di antaranya meninggal. Kemudian sebanyak 138 orang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sebanyak 2.391 orang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP).