Anggota DPRD Blora yang emoh dicek kesehatan terkait virus Corona (COVID-19) sepulang kunjungan kerja (kunker) pada Kamis (19/3) lalu sempat menuai polemik. Saat ini, dari 37 anggota DPRD Blora yang mengikuti kunker, 23 di antaranya telah diperiksa Dinas Kesehatan Blora.
"Alhamdulillah secara kesadaran kemarin Jumat (20/3) ada 9 orang anggota DPRD yang mendatangi kantor Dinkes untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Jadi total baru 23 orang saja," kata Kepala Dinas Kesehatan Blora Lilik Hermanto, Sabtu (21/3/2020).
"Sisanya hanya tes suhu tubuh di atas bus, namun hal itu belum melengkapi rangkaian pemeriksaan virus Corona," terang Lilik.Menurutnya, dari 37 anggota DPRD Blora yang mengikuti kunker ke Lombok, NTB itu, sebanyak 14 orang telah menjalani cek kesehatan secara lengkap di Terminal Padangan, Bojonegoro, Kamis (19/3) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, lanjut Lilik, masih ada beberapa rangkaian seperti penyemprotan cairan disinfektan di seluruh tubuh dan barang bawaan.
Saat ini, Lilik berharap kesadaran para anggota DPRD yang belum melakukan pemeriksaan untuk segera melakukan pemeriksaan diri di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
"Ya mudah-mudahan hari ini sudah ada yang melakukan langkah itu, besok Senin (23/3) akan saya cek lagi datanya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Blora yang baru saja pulang kunker dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak diperiksa kesehatan terkait virus Corona atau COVID-19 ramai dibahas. Anggota DPRD Blora menyebut pihaknya paranoid (parno) dibius lalu dirampok hingga berdalih punya privasi.
Adu mulut yang terekam dan videonya beredar viral itu terlihat seorang anggota DPRD Blora yang memakai kemeja biru dan bertopi hitam. Pria itu berdebat dengan seorang petugas kesehatan yang memakai kemeja hitam dengan motif bunga warna kuning.
Data Terbaru: Kasus Positif Corona Bertambah Jadi 450 Orang: