Sebanyak 49 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang terbang ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, saat ini sedang diisolasi di salah satu ruangan yang ada di perusahaan PT VDNI, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pihak perusahaan menjelaskan kondisi 49 TKA tersebut.
Deputy External Manager PT VDNI, Nanung, membeberkan kondisi 49 TKA tersebut dan alasan perusahaan melakukan penambahan TKA. Dijelaskannya jika saat ini seluruh TKA masih menjalani masa karantina sejak 16 Maret hingga dua pekan.
"Dikarantina, tiap hari dicek suhunya, masih belum kerja. Kalau kontraknya sih kita tidak tahu mereka masih diisolasi," kata Nanung, Rabu (18/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, jika jumlah TKA yang ada di PT VDNI saat ini yakni sekitar 600-an, pihaknya juga mengaku data tersebut terus dilaporkan kepada Disnakertrans. Ia tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses pengiriman TKA baru tersebut. Ia berdalih jika di perusahaan sudah memiliki bagian masing-masing.
"Sudah ada bagiannya sendiri, prosesnya itu masih seperti yang lalu," tandasnya.
Dikatakannya, jika pihak perusahaan melakukan pengiriman sebanyak 49 TKA dikarenakan masih dilakukannya pembangunan.
"Mereka tenaga ahli, sekarang ini kebutuhan karena memang pembangunan belum selesai. Iya masih diperlukan hanya kondisi sekarang masih belum memungkinkan jadi kita berhenti dulu. Iya dilarang, ya kita berhenti mi" jelasnya.
Ia juga belum memastikan terkait kepastian kepada 49 TKA China tersebut setelah dikarantina selama 14 hari, apakah akan dipekerjakan atau ada keputusan lain.
"Mereka sampai sekarang juga masih diisolasi, ada bagian sendiri yang urus. Kita tunggu konfirmasinya, kalau memang ada yang tidak sesuai pasti ada tindakan," pungkasnya.
Sebelumnya, rombongan TKA China yang diviralkan positif virus Corona ternyata masuk Indonesia dari Thailand, tak seperti yang dijelaskan polisi. Mereka awalnya terbang dari China ke Thailand, dikarantina, lalu terbang ke Jakarta.
Sebanyak 49 TKA China itu berasal dari wilayah Henan. Pada 29 Februari, mereka tiba di Thailand. Mereka dikarantina di Negeri Gajah Putih hingga 15 Maret 2020, lalu mendapat sertifikat sehat.
(jbr/jbr)