Komisi VIII soal Gatot Gaungkan Salat Jemaah di Tengah Corona: Dangkal

Komisi VIII soal Gatot Gaungkan Salat Jemaah di Tengah Corona: Dangkal

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 10:49 WIB
Tubagus Ace Hasan Syadzily
Ace Hasan Syadzily (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Komisi VIII DPR RI menilai ajakan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk salat berjemaah di tengah wabah virus Corona (COVID-19) sebagai pengetahuan yang dangkal. Komisi VIII menilai pernyataan tersebut tidak menggunakan akal sehat.

"Pernyataan seperti itu sepertinya seakan-akan benar. Tapi sebetulnya menunjukkan tingkat pengetahuannya yang dangkal dan tidak menggunakan akal sehat. Banyak dari ayat Al-Qur'an yang melarang kita untuk tidak membiarkan dalam kerusakan (tahlukah)," kata Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syiadzily kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

"Banyak hadis Nabi Muhammad yang meriwayatkan bagaimana sikap kita sebagai muslim dalam menghadapi musibah wabah," imbuhnya.


Ace mengatakan ajakan beribadah di rumah tidak hanya dilakukan di Indonesia. Hal itu juga diterapkan di sejumlah negara.

"Langkah beribadah di rumah ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Arab Saudi juga menerapkan fatwa yang sama. Demikian juga dengan di Mesir, yang fatwanya dikeluarkan oleh Majelis Fatwa Universitas Al-Azhar," ujar Ace.

Ace menyarankan siapa pun menaati anjuran dari pemerintah dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu social distancing. Mengikuti anjuran tersebut merupakan bentuk kontribusi mencegah penyebaran virus Corona.


"Berkaca pada kasus persebaran COVID-19 di Malaysia yang diduga penularannya berasal dari acara tablig akbar, maka sebaiknya kita menaati apa yang disarankan Pemerintah dan Fatwa MUI ini sebagai bagian dari social distancing. Cara dan sikap kita yang menjaga kebersihan, mengikuti saran untuk social distancing dan sebagaimana Fatwa MUI ini merupakan bentuk kontribusi kita untuk melawan COVID-19 agar dapat diselesaikan dengan cepat di Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Ace mengingatkan masyarakat tak panik. Serta produktif meski di tengah wabah Corona.

"Kita jangan panik menghadapi COVID-19 ini. Tetap produktif dengan social distancing. Selalu berdoa kepada Allah SWT agar kita semua mendapatkan perlindungan-Nya sehingga bangsa kita dan masyarakat dunia dapat melewati musibah ini dengan cepat," imbuhnya.


Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menggaungkan gerakan memakmurkan masjid dan salat berjemaah di tengah meningkatnya wabah virus Corona di Indonesia. Dia mengajak umat Islam meminta pertolongan kepada Allah. Pernyataan tersebut disampaikan Gatot lewat akun Instagram-nya, @nurmantyo_gatot, seperti dilihat detikcom, Rabu (18/3).

"Sepertinya ada yang keliru..?? Di negeri asalnya covid-19-cina, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Sholat Berjamaah," tulis Gatot.

Gatot pun mempertanyakan alasan umat Islam tidak menggaungkan imbauan agar selalu menjaga wudu dan salat berjemaah. "AYO MAKMURKAN MASJID & GALAKKAN GERAKAN SHOLAT BERJAMA'AH UNTUK MINTA PERTOLONGAN ALLAH..!! (Jadikan Sholat & Sabar Sebagai Penolongmu..!!) Virus Corona (covid-19) adalah ciptaan Allah dan yg kena pasti juga atas ketetapan Allah," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads