Gatot Ajak Makmurkan Masjid, dr Corona: Yang Hadir Belum Tentu Bebas COVID-19

Gatot Ajak Makmurkan Masjid, dr Corona: Yang Hadir Belum Tentu Bebas COVID-19

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 08:16 WIB
dr Corona Rintawan. (Dok FaceBook Corona Rintawan)
Foto: dr Corona Rintawan. (Dok FaceBook Corona Rintawan)
Jakarta -

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menggaungkan gerakan memakmurkan masjid dan salat berjemaah di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Namun Muhammadiyah menyarankan untuk menghindari salat berjemaah di masjid karena situasi darurat.

"Kalau dari kami mengimbau tetap supaya mengurangi kegiatan berkumpulnya massa. Karena pada kondisi darurat memang kemarin sedang dibicarakan oleh tim kalau dari Muhammadiyah, ada Majelis dan Fatwa, itu yang sedang diskusikan tetapi saat ini memang sementara mengimbau untuk menghindari kegiatan berkumpul massa, terlepas itu memang untuk salat Jumat kita mengimbau sebaiknya dihindari karena kita tidak tahu apakah ada orang yang terkena atau tidak, kan seperti itu," kata pemimpin Muhammadiyah COVID-19 Command Center, dr Corona Rintawan, saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).

dr Corona mengkhawatirkan seorang jemaah yang terinfeksi virus Corona dapat menularkan virus ke jemaah lain. Di sisi lain, pemeriksaan laboratorium Corona di Indonesia juga masih terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang itu kita namakan super infeksi, jadi kenapa kita mengimbau untuk membubarkan atau membatalkan semua cara keramaian massa, karena pemeriksaan lab terbatas belum bisa dilakukan secara massal, jadi kita memang belum tahu apakah yang hadir itu 100 persen bebas COVID-19 atau tidak," ujar dia.

Karena itu, kata dr Corona, saran untuk tidak salat berjemaah di masjid ini semata-mata untuk menghindari penularan virus semakin luas. Menurut dia, ada keringanan dalam ibadah jika berada dalam situasi darurat.

ADVERTISEMENT

"Dalam kondisi darurat itu salat Jumat itu tidak wajib kan, dalam perjalanannya pun tidak wajib salat Jumat. Kalau tidak dalam kondisi darurat, bisa diganti salat Zuhur kan apalagi dalam kondisi darurat seperti ini," kata dr Corona sembari mencontohkan soal ibadah salat Jumat.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menggaungkan gerakan memakmurkan masjid dan salat berjemaah di tengah meningkatnya wabah virus Corona di Indonesia. Dia mengajak umat Islam meminta pertolongan kepada Allah.

Pernyataan tersebut disampaikan Gatot lewat akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot seperti dilihat detikcom, Rabu (18/3/2020). Akun ini bercentang biru atau verified alias terverifikasi sebagai akun resmi. detikcom juga telah mengkonfirmasi langsung kepada Gatot dan mendapat persetujuan untuk mengutip pernyataannya tersebut.

"Sepertinya ada yang keliru..?? Di negeri asalnya covid-19-cina, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Sholat Berjamaah," tulis Gatot.

Namun, lanjut Gatot, di negeri mayoritas muslim justru sebaliknya, malah ramai-ramai menggaungkan fobia terhadap masjid. Ini seakan-akan masjid sebagai sumber penularan COVID-19. Lantas, menurutnya, apakah mal, gereja, vihara, kelenteng, hingga lift sarana umum 'lebih aman' daripada masjid?

Gatot mengatakan seharusnya semua belajar pada pengurus gereja, vihara, hingga kelenteng yang menurutnya tak pernah melarang umatnya beribadah di sana.

"Padahal di sana mereka tidak pernah berwudhu..?? Ada apa ini dan pikiran siapa yang mengajak demikian ??? Hingga Umat Islam lupa bahwa Masjid adlh Tempat yang Paling Aman untuk Berlindung dari Segala Bencana..??," lanjut Gatot.

Gatot pun mempertanyakan mengapa umat Islam tidak menggaungkan imbauan agar selalu menjaga wudu dan salat berjemaah. "Wa Allahu'alam bii showab.. Semoga Allah SWT Menjaga dan Memberi Petunjuk Umat dari Segala Kekeliruan. Aamiiin. Yaa Robbal 'Alamiin." tulisnya.

"AYO MAKMURKAN MASJID & GALAKKAN GERAKAN SHOLAT BERJAMA'AH UNTUK MINTA PERTOLONGAN ALLAH..!! (Jadikan Sholat & Sabar Sebagai Penolongmu..!!) Virus Corona (covid-19) adalah ciptaan Allah dan yg kena pasti juga atas ketetapan Allah," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads