Persediaan Alat Pelindung Diri di RS Unair Menipis

Persediaan Alat Pelindung Diri di RS Unair Menipis

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 18 Mar 2020 16:46 WIB
Ketua Tim Satgas Corona RS Unair dr Prastuti Asta Wulaningrum SpS
Ketua Satgas Corona RS Unair (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Petugas Poli Khusus RS Unair Surabaya kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Padahal ADP itu sangat diperlukan untuk memeriksa dan menangani pasien corona. Baik Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

Ketua Satgas Corona RS Unair dr Prastuti Asta Wulaningrum SpP membenarkan persediaan APD di RS Unair menipis.

"Enggak (aman), sedih. Ini aja penutup wajah tinggal berapa gitu," kata dr Prastuti saat dikonfirmasi di Gedung RSKI Unair, Rabu (18/3/2020).

Dia menambahkan setiap hari pihaknya memerlukan APD. Bahkan, jika ia ditanya bantuan apa yang diperlukan, yakni APD.

"Kalau ditanya bantuan yang paling dibutuhkan, ya APD itu tadi. Dari semua pihak," ujarnya.

Namun dirinya tidak bisa memastikan APD ini habis dalam jangka waktu berapa hari. Yang terpenting pihaknya memanfaatkan APD tersebut untuk pasien-pasien yang datang.

"Nah itu dia, yang hari ini ada kita manfaatkan, hari lain itu urusan nanti," jelasnya.

Selama ini saat dokter dan petugas keluar masuk ruang isolasi, harus memakai dan membuang sekali pakai.

Dokter masuk satu kali, nurse ada tiga shift, artinya empat kali masuk ke ruang pasien. Rata-rata bisa 7 kali masuk ruang isolasi dan satu set APD dari atas sampai bawah Rp 400 sampai Rp 600 ribu.

"Satu kali masuk itu harus dibuang semua. Sehari berapa Rp 600 ribu x 7, Rp 4.200.000 yang dibuang segitu. Belum lagi orang dirawat kadang-kadang minta air hangat, selimut kurang tebel, kayak gini, kayak gitu, menganggap kita semacam hotel. Terpasa saya bilang maaf APD terbatas," pungkasnya.

Sudah 227 Pasien Positif Corona di RI, 19 Meninggal Dunia:

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.