Alat pelindung diri (APD) untuk tim medis yang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona COVID-19 di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), terbatas. Bahkan stok APD yang digunakan sekali pakai ini disebut akan habis dalam dua hari ke depan.
"Kami menghitung jumlah kebutuhan untuk penggunaan per pasien, saat ini ada dua pasien dalam pengawasan yang kami rawat. Namun kami masih menunggu stok yang akan datang hari ini atau besok," kata Direktur RSUD Andi Makkasau, Renny Anggraeni Sari, Rabu (18/3/2020).
Untuk menangani 2 pasien PDP, pihak RSUD Andi Makkasau menyiapkan tim medis yang terdiri dari 1 dokter spesialis paru-paru, 5 dokter internis, dan 1 dokter spesialis patologi. RSUD Andi Makkasau juga menyiagakan 2 petugas klinik, 2 petugas radiologi, 14 perawat, 3 petugas pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), serta 3 tenaga manajemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas kendala (APD) ini, kami sudah koordinasi dengan provinsi dan Kementerian Kesehatan. Dan akan dikirim, namun dengan jumlah yang terbatas," jelas dia.
Renny juga menjelaskan sedianya akan ada satu pasien lagi dari Kabupten Wajo yang bakal dirujuk ke RSUD Andi Makkasau. "Sementara kami persiapan untuk menangani pasien tersebut, terutama APD yang masih kami tunggu distribusinya," ucap dia.
Pejabat Humas RSUD Andi Makkasau, Farida, mengaku pihaknya telah mengambil kebijakan strategis dengan meniadakan jam besuk.
"Paling banyak hanya ada 2 keluarga pasien (yang boleh membesuk), itu pun bertindak sebagai penjaga. Dan mereka pun memahami langkah tersebut sebagai salah satu upaya RS mencegah Corona," terang Farida.
Memahami Lockdown dan Pembatasan Sosial: