Kalapas Banyuwangi, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, pihaknya meniadakan kunjungan bagi penghuni lapas mulai dari tanggal 18 Maret hingga 31 Maret 2020.
"Untuk peniadaan jam besuk bagi tahanan dan napi itu, kita juga telah mensosialisasikan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ini kita lakukan untuk melindungi warga binaan yang ada di Lapas Banyuwangi," ujarnya kepada detikcom, Rabu (18/3/2020).
Dia juga meminta kepada masyarakat Banyuwangi, untuk sementara agar tidak membesuk tahanan maupun napi yang berada di dalam Lapas Banyuwangi, guna menghindari penyebaran wabah virus corona.
"Jika ada warga binaan yang sakit, kami langsung agar diperiksakan di klinik," jelasnya.
Menurutnya, dalam pencegahan, penanganan, pengendalian dan pemulihan penyebaran corona di Lapas Banyuwangi, terdapat empat langkah yang dilakukan. Yaitu Pencegahan, Penanganan, Pengendalian dan Pemulihan.
"Kita telah melakukan tindakan pencegahan dan penanganan, seperti sosialisasi, penyemprotan disinfektan, penyediaaan sarana-sarana deteksi (pengukur suhu tubuh), penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer," tambahnya.
Seperti tahanan yang pulang mengikuti persidangan, termasuk petugas dan siapapun yang hendak masuk ke dalam Lapas kami informasikan untuk cuci tangan pakai sabun, termasuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
"Langkah pencegahan penyebaran virus corona sudah kami lakukan di Lapas Banyuwangi," ujar Akbar.
Khusus untuk WBP yang berada di dalam Lapas, pihaknya juga telah menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan di dalam kamar, termasuk menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga guna meningkatkan imunitas tubuh.
"Jika biasanya bersih-bersih kami berlakukan setiap seminggu sekali, saat ini kami berlakukan dua kali dalam seminggu," pungkas Akbar.
Salah seorang WBP, Hery Brengos mengaku sudah mengetahui pemberlakuan peniadaan besukan di Lapas Banyuwangi tersebut. Dia tidak khawatir meski tidak dibesuk oleh pihak keluarga, karena memang ada faktor alasan yang menjadi penyebab ditiadakan besukan tersebut.
"Kami bisa memahami akan kondisi ini, toh ini juga demi keselamatan dan kesehatan bersama," katanya.
Memahami Lockdown dan Pembatasan Sosial:
(fat/fat)