Isu adanya penolakan dari maskapai penerbangan membawa sampel darah pasien suspect Corona (COVID-19) dari Papua ke Jakarta merebak. Isunya, maskapai menolak membawa sampel, padahal untuk diperiksakan di laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.
"Jadi kemarin orang bilang bahwa ada penolakan dari beberapa maskapai, menolak membawa sampel darah yang berhubungan dengan Corona. Tapi sejak edaran Menteri Perhubungan (Menhub Budi Karya Sumadi), mereka harus angkut," Kata Wakil Bupati Mimika Johaness Rettob di Pelabuhan Pomako, Selasa (17/3/2020).
Johaness menjelaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengeluarkan edaran per 13 Maret 2020 bahwa untuk kepentingan penanggulangan wabah Corona, maskapai harus kooperatif. Johaness menuturkan spesimen pasien Corona dikemas sesuai aturan dari masing-masing maskapai sebelum diterbangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabupaten Mimika sendiri telah siapkan 6 ruang isolasi untuk pasien terkait virus Corona (COVID-19). Namun Johaness mengakui pemkab memang belum memiliki laboratorium sendiri.
"Kami siapkan 6 ruang isolasi, tapi untuk laboratorium kami belum punya. Kalau memang ada pasien nanti diperiksa sampel darahnya, akan di bawa ke Jakarta," Kata Johaness.
Johaness kemudian menyampaikan pihaknya akan membentuk satgas pengawasan dan penanganan Corona di Timika. Untuk sementara, pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi dulu.
Ruang Isolasi itu berada di RSUD Mimika. Ruangan itu biasa digunakan untuk pasien TBC.
Johannes menuturkan sampai saat ini pihaknya menyatakan belum ada satupun warganya yang menjalani pemeriksaan lantaran dikhawatirkan terjangkit virus Corona (COVID-19). "Di Timika masih aman sekali, belum ada satu pun warga yang mengeluh sakit yang ada indikasinya ke sana (Corona)," Tambah Johaness Rettob.
Sebelumnya, Johaness menyatakan ada satu anak buah kapal (ABK) yang tiba dari Australia yang saat ini menjadi pasien dalam pengawasan yang tengah dirawat di salah satu klinik ternama di Timika.