Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang menunda sejumlah rangkaian kegiatan peringatan HUT Kota Mungkid setelah virus Corona (COVID-19) menjadi pandemi. Keputusan ini diambil untuk meminimalisir kerumunan massa demi mencegah penyebaran COVID-19.
Pantauan detikcom di gerbang masuk menuju kompleks Setda Kabupaten Magelang, Selasa (17/3/2020), tampak spanduk warna putih yang berisi pengumuman terkait keputusan di atas. Spanduk itu ditulisi memakai huruf kapital yang berbunyi, 'Karena sesuatu hal rangkaian peringatan HUT ke-36 Kota Mungkid Tahun 2020 ditunda pelaksanaannya sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan'.
Kata-kata ditunda ditulis dengan warna merah. Kemudian di sisi kanan bawah spanduk ditulis 'Panitia Peringatan HUT ke-36 Kota Mungkid Tahun 2020'.
"Seluruh kegiatan HUT Kota Mungkid, ini kita tunda. Bahkan mungkin ada yang ditiadakan itu. Karena lihat konteks apa nanti, tapi yang paling penting ditunda," kata Bupati Magelang Zaenal Arifin saat dimintai konfirmasi wartawan di Ruang Command Center, Selasa (17/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui HUT ke-36 Kota Mungkid, diperingati pada tanggal 22 Maret 2020. Rencananya pada hari itu akan diadakan upacara dengan menggunakan pakaian adat Jawa. Rangkaian kegiatan tersebut telah dimulai sejak Februari dan berakhir pada April 2020.
Rangkaian kegiatan itu meliputi gerakan pungut sampah, kontes ternak Bupati Magelang, gerakan minum susu dan telur serta senam bersama PKK. Kemudian kegiatan lainnya, Car Free Day, carnival, lomba olahraga tradisional dan lainnya.
"Seluruh keramaian, karena kami sebagai pemerintah nggak mau ambil risiko, nggak mau ambil risiko apapun. Nyawa satupun itu adalah tidak kita harapkan sampai ada kejadian yang terburuk, kita tidak inginkan itu, maka jangan dianggap lebay," terangnya.
"Jangan dianggap apapun ini karena ini memang virus baru datangnya dari luar negeri yang tidak tahu di mana titiknya dan ini sekali lagi harus diperangi bersama-sama," ujar Zaenal.
Sebelumnya diberitakan, total ada lima pasien positif virus Corona di Jawa Tengah. Pasien tersebut tersebar di Solo, Magelang, dan Semarang. Sementara itu, dua di antara pasien positif tersebut dinyatakan sudah meninggal dunia, yakni pasien yang sempat dirawat di Solo dan di Semarang.