Pertimbangan Sultan HB X Belum Tetapkan KLB Virus Corona di Yogya

Round-Up

Pertimbangan Sultan HB X Belum Tetapkan KLB Virus Corona di Yogya

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 17 Mar 2020 14:04 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Senin (9/3/2020).
Sri Sultan HB X. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) virus Corona atau COVID-19 meski satu balita dinyatakan positif terjangkit virus tersebut. Aspek sosial hingga ekonomi jadi pertimbangan.

"Jadi kami belum bisa menentukan (KLB Virus Corona) karena tim yang kita bentuk tidak hanya aspek kesehatan tapi juga ada aspek ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat. Kami menunggu rekomendasi yang ada," kata Sultan saat jumpa pers di Balai Kenyo Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Senin (16/3/2020).

Raja Keraton Ngayogyakarta itu mengatakan akan memikirkan kebijakan untuk meningkatkan status jika korban yang terjangkit makin bertambah. "Ya mungkin kalau sudah di atas 7 atau 8 kita berpikir ulang," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan mengaku tak ingin tergesa-gesa menetapkan KLB untuk mencegah masyarakat makin panik. Selain itu, ada konsekuensi yang jadi pertimbangan ketika menetapkan status KLB.

"Masalahnya tidak semudah itu. Jadi kita perlu pertimbangan seberapa jauh identifikasi rumah sakit antara yang negatif dan positif perbandingannya berapa yang memungkinkan sudah waktunya nggak," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Tapi kita juga harus mempertimbangkan konsekuensi yang harus ditanggung masyarakat kalau KLB terjadi," lanjutnya.

Sultan mengaku fokus untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 meluas. Sejumlah agenda yang mengundang banyak massa pun ditunda pelaksanaannya. Salah satunya acara kirab budaya menyambut peringatan penobatan Sultan, pada 24 Maret 2020 mendatang.

"Saya pun membatalkan acara di mana warga masyarakat ingin merayakan peristiwa Tingalan Jumenengan, tadi saya bicara dengan panitia bisa nggak aktivitas seperti Selasa Wage ditunda, jadi mungkin nanti sepi," tutur Sultan.

Sultan berharap acara kirab budaya itu diganti dengan kegiatan di masing-masing desa. Salah satu usulan Sultan kegiatan bersih desa untuk melawan penyebaran Virus Corona.

"Untuk (kegiatan) pindah di desa itu bukan dalam konteks untuk pentas budaya tapi bagaimana melakukan bersih desa. Berkumpul tapi dalam konteks bersih desa," tutur Sultan.

Dia juga meminta kegiatan bersih desa itu dilakukan dengan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum. Tak lupa Sultan menekankan pentingnya hidup bersih untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

"Tapi yang penting itu masyarakat ikut berperan. Kesadaran masyarakat itu penting," tegas Sultan.

"Saat ini fokus kami memisahkan yang sehat tetap sehat,yang sakit bagaimana bisa disembuhkan," tegasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads