KPU Belum Pikirkan Tunda Tahapan Pilkada 2020 Karena Corona

KPU Belum Pikirkan Tunda Tahapan Pilkada 2020 Karena Corona

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 17 Mar 2020 03:01 WIB
Ketua KPU Arief Budiman memenuhi panggilan KPK terkait kasus dugaan suap PAW anggota DPR yang menjerat eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku belum memikirkan penundaan penyelenggaraan Pilkada 2020 meski kasus Corona terus meningkat. KPU menyebut saat ini proses masih berjalan sesuai tahapan dan jadwal.

"Sampai saat ini KPU belum memiliki opsi penundaan tahapan, semua proses masih berjalan sesuai tahapan, program dan jadwal Pemilihan 2020," ujar Ketua KPU Arief Budiman dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020).

Namun, Arief mengatakan pihaknya memberikan arahan kepada KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mencegah penyebaran Corona. Hal ini dilakukan dengan mengintruksikan KPU daerah agar menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti pelatihan dan bimbingan teknis (Bimtek).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPU menginstruksikan kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk menunda kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar hingga 31 Maret 2020, dan dijadwalkan ulang mulai 1 April 2020, seperti Bimtek, pelatihan dan launching Pemilihan 2020." kata Arief.

Untuk tahapan pilkada sendiri, Arief menuturkan saat ini tengah dalam proses rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan akan dilanjut dengan pelantikan PPS. Arief meminta, nantinya pelantikan ini tidak dilakukan secara bersamaan.

ADVERTISEMENT

"Saat ini tahapan rekrutmen PPS sedang berlangsung, yaitu pengumuman PPS terpilih dan akan dilanjutkan dengan pelantikan PPS agar dilakukan tidak bersamaan dalam jumlah banyak," kata Arief.

"Pelantikan PPS dapat dilakukan di masing-masing kecamatan dengan mekanisme 5 orang Ketua/Anggota KPU Kabupaten/Kota diberikan kewenangan masing-masing untuk melantik di kecamatan yang terpisah. Apabila masih dirasa terlalu banyak, bisa juga dilakukan bergelombang, pagi hingga sore, untuk menghindari pengumpulan massa dalam jumlah banyak," sambungnya.

Selain itu, petugas yang melakukan tahapan verifikasi terhadap bakal pasangan calon (Bapaslon) perseorangan diminta untuk tetap menjaga jarak hingga menghindari adanya kontak langsung. Arief menuturkan, hal ini juga dilakukan untuk tahapan pemutakhiran data.

"Tahapan verifikasi faktual dukungan bapaslon perseorangan dilaksanakan petugas dengan proteksi diri yang ketat, jaga jarak dalam berkomunikasi, hindari kontak langsung dan bersihkan anggota badan dengan sanitizer dan penggunaan masker, termasuk membersihkan peralatan yang digunakan. Tahapan pemutakhiran data pemilih juga dilaksanakan petugas dengan proteksi diri yang ketat seperti halnya verifikasi faktual dukungan bapaslon perseorangan," tuturnya.

(dwia/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads