Beredar Hoax Corona di Mojokerto, Ini Fakta yang Sebenarnya

Beredar Hoax Corona di Mojokerto, Ini Fakta yang Sebenarnya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 16 Mar 2020 18:53 WIB
hoax corona
Hoax corona di Mojokerto (Foto: Tangkapan layar)
Mojokerto - Warga Mojokerto diimbau ekstra teliti dalam mencerna informasi karena hoax terkait pasien positif corona sudah merebak. Pihak terkait memastikan sampai hari ini belum ada seorang pun pasien positif corona di Bumi Majapahit ini.

Informasi hoax pertama menyasar RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto dan RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Berita bohong yang beredar melalui grup WhatsApp itu menyebutkan, kedua rumah sakit pelat merah itu sempat merawat 6 pasien corona.

"Informasi tersebut kami pastikan tidak benar atau hoax. Tidak ada pasien positif corona," kata Juru Bicara RSUD Prof Dr Soekandar dr Gigih Setijawan saat dikonfirmasi detikcom, Senin (16/3/2020).

Dr Gigih menjelaskan, pihaknya sempat merawat 1 orang yang statusnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Yaitu seorang pria berusia 55 tahun yang baru saja pulang dari umroh. Pasien ini dirawat di ruang isolasi sejak Selasa (10/3).

"Saat datang ke kami, pasien ini mengeluh batuk saja. Masuk kategori PDP karena menunjukkan gejala infeksi saluran pernafasan atas, pneumonia dan pulang dari negara terjangkit corona. Sebagai kewaspadaan kami, kami rawat di ruang isolasi," terangnya.

Beredar Hoax Corona di Mojokerto, Ini Fakta yang SebenarnyaFoto: Tangkapan layar

Saat ini, kata dr Gigih, kondisi pasien telah pulih. Pasien diizinkan pulang sejak siang tadi. Itu setelah pasien tidak lagi batuk.

"Pasien sudah pulang siang tadi karena sudah sembuh dari gejala klinis pneumonia," tegasnya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memastikan, informasi adanya 2 pasien positif corona di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo adalah berita bohong atau hoax. Saat ini pihaknya hanya memantau 18 warganya yang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR). Karena mereka pulang dari negara yang terjangkit corona.

"Saat ini ODP tinggal 18 orang, mereka di rumah masing-masing, bukan pasien. Karena mereka dari luar negeri dimana di negara tersebut ada kasus positif corona," jelasnya.

Tidak hanya itu, hoax juga menyasar RSI Sakinah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Hoax yang beredar melalui grup WhatsApp ini menyebutkan terdapat seorang pasien positif corona yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut.

Manajer Pelayan Medis RSI Sakinah dr Roisul Umam juga menegaskan, informasi tersebut adalah hoax semata. Pihaknya memang sedang merawat seorang pria berusia 42 tahun yang pulang dari Bali. Saat datang, pasien mengeluh demam dan flu. Namun, pasien tersebut sama sekali tidak menunjukkan gejala corona.

"Keluhannya hanya demam dan flu biasa. Dokter spesialis paru kami memastikan tidak ada gejala yang mengarah ke corona. Jadi, pasien itu bukan corona," tandasnya.

Sementara Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung mengimbau masyarakat tidak menyebarkan hoax atau berita bohong. Karena pihaknya akan menindak tegas penyebar hoax dengan Pasal 28 ayat 1 UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Ancaman pidananya paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar," pungkasnya. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.