Cepat Tetapkan Solo KLB Corona, FX Rudy Ngaku Tak Takut Disalahkan

Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo saat menghadiri haul Taufiq Kiemas ke-3 di Jakarta, Rabu (8/6/2016). — Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Foto: Ari Saputra)

Solo -

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa jam setelah dua pasien isolasi RSUD dr Moewardi dinyatakan positif virus Corona COVID-19. Rudy mengaku tak berkoordinasi dahulu dengan pemerintah pusat untuk membuat kebijakan itu.

"Tidak perlu (koordinasi), kita ambil kebijakan sendiri. Perkara saya disalahkan, selama yang menyalahkan orang waras (sehat) nggak apa apa. Tapi kalau disalahkan orang sakit (terpapar virus) itu kita ya sakit," kata Rudy di rumah dinas Loji Gandrung, Minggu (15/3/2020).

Rudy melihat wabah tersebut sudah menjadi pandemi. Ketika masuk ke Solo, maka sudah seharusnya pemerintah kota bertindak cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Italia saja yang meninggal sudah 1.000 lebih, Iran dan sebagainya, bahkan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa dihentikan, liga Eropa, Inggris, Italia, Jerman. Kita berharap PSSI juga cepat bersikap," ujarnya.

Sultan: Yogyakarta Belum KLB Virus Corona:

Politikus PDIP itu menuturkan tak akan mengorbankan kepentingan yang lebih luas. Dengan status Solo KLB Corona ini, dia berharap masyarakat semakin waspada.

"Saya tidak mau menuruti keinginan sekelompok orang tapi mengorbankan 560 ribu jiwa ya jangan lah. Jadi pertimbangan saya berani memutuskan untuk KLB itu," katanya.

Adapun Solo KLB Corona ditetapkan dalam bentuk surat keputusan (SK) Wali Kota. SK tersebut juga disusul dengan SK pembentukan gugus tugas yang diketuai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dengan SK tersebut, Rudy mengatakan akan menggunakan dana darurat sebesar Rp 2 miliar dari APBD Kota Surakarta. Dana tersebut akan digunakan untuk penanganan virus corona selama ditetapkan KLB.

Halaman 1 2

Selanjutnya