"Banjir yang semalam ini sepertinya memang lebih besar dibanding yang terjadi sebelumnya," terang Kepala Sekolah SDN 1 Sempol, Wiwin, kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (15/3/2020).
Buktinya, kata dia, dampak banjir bandang itu berakibat kerusakan cukup parah di bangunan SD yang dipimpinnya. Ketebalan pasir bercampur lumpur yang menerjang sekolahnya mencapai sekitar 1,5 meter.
"Pada kejadian bulan Januari kemarin memang kena juga. Tapi gak seberapa, cuma sekitar 50 cm. Itu pun tak semua bagian kena," ujar Wiwin.
![]() |
Namun pada banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (14/3) sore kemarin air bercampur lumpur serta material lainnya tersebut tampak cukup besar. Selain lumpur dan pasir, material banjir juga terdapat potongan-potongan kayu dan ranting.
"Itu kan bisa Anda lihat sendiri, ada gelondongan kayu dengan diameter 1 meter lebih ada di depan pintu kelas," tandas perempuan berhijab ini.
Banjir bandang kembali menerjang wilayah Ijen. Air bercampur lumpur, pasir, dan kayu saat ini disebut lebih besar dibanding kejadian sebelumnya.
Menurut keterangan warga setempat, banjir bandang saat ini tampak lebih besar dibanding sebelumnya. Kali ini luapan air terlihat lebih meluas ke rumah-rumah warga.
Sebanyak 316 kepala keluarga terdampak banjir bandang Ijen. Jumlah itu berasal dari dua desa, yakni Desa Sempol dan Kalisat. Selain menerjang rumah, banjir bandang tersebut juga menerjang sejumlah fasilitas umum.
Mengerikan! Detik-detik Banjir Bandang Terjang Bondowoso:
(iwd/iwd)