.webp)
Rapat yang digelar di Ruang Angling Dharma itu bertujuan untuk ke depannya dapat dilakukan sosialisasi pelaksanaan preverentif Covid-19. Baik terkait penanganan dengan penyiapan sarana dan prasarana agar masyarakat mengerti apa itu Covid-19.
Virus Corona merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang bisa berakibat fatal. Penyakit infeksi ini penyebarannya berawal dari Wuhan China. Virus ini ditandai dengan gejala demam 38 derajat celsius, batuk, pilek, sakit tenggerokan, lemah, lesu, dan sesak napas.
"Ini tadi barusan kami rapat koordinasi terkait langkah untuk pencegahan virus Corona. Di Bojonegoro tahapannya antisipasi pencegahan. Belum ditemukan adanya orang yang terindikasi virus ini," ujar Bupati Anna Kepada detikcom di kantornya, Minggu (15/3/2020).
Meski di Bojonegoro sampai dengan tanggal 13 Maret 2020 tidak ditemukan kasus corona, namun ada data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur yang merupakan rekap data dari Health Alert Card KPP, menyebutkan ada 58 orang yang telah terdata.
Rinciannya adalah 23 orang sudah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari, 18 orang masih dalam pemantauan, yang sudah kembali ke Malaysia 7 orang, yang sudah kembali ke daerah asal luar Bojonegoro 5 orang, 1 orang belum ditemukan alamat jelasnya, 3 orang dideportasi, dan 1 orang yang dirawat dengan kondisi khusus akibat penyakit paru dan bukan corona.
Pemkab Bojonegoro juga melakukan berbagai upaya melalui Dinas Kesehatan Bojonegoro dengan melakukan antara lain menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait virus Corona melalui Puskesmas, siaran radio dan media masa. Selain itu, RSUD dr R Sosodoro Sjatikoesoemo telah menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien Corona.
Dinkes juga akan melakukan pertemuan program surveillance (pencegahan dan penanggulangan Covid-19) dan tatalaksana PD3I bagi petugas Puskesmas dan Rumah Sakit se-Kabupaten Bojonegoro. Dua RSUD tambahan sebagai backup untuk penanganan juga telah diusulkan.
Pemkab Bojonegoro juga melakukan koordinasi dengan Polres, Kodim 0813 serta Kantor Imigrasi Bojonegoro terkait pelacakan kepulangan warga Bojonegoro dari Negara terjangkit Covid-19. Dan melakukan pemantauan kepada warga Bojonegoro yang datang dari Negara terjangkit Covid-19 selama 14 hari.
Screening kepada warga yang baru datang dari luar kota di Poskes Stasiun dan Terminal Bojonegoro dengan mengisi kartu kewaspadaan Covid-19. Bagi masyarakat yang ingin informasi bisa menghubungi Informasi Covid-19 di call center 08113251666.
Upaya penerapan protokol pencegahan Covid-19 di transportasi dan area publik, untuk penyelanggaraan acara skala besar, di pasar, pedagang kaki lima dan restoran, area institusi pendidikan, komunikasi publik juga akan diberlakukan.
"Kita tetap harus menggunakan protokol dari pemerintah pusat tentang pencegahan dan penanganan Covid-19. Pada sosialisasi ini terdapat materi pencegahan, penanganan, di fase lockdown ini berharap tidak terjadi karena lebih baik melakukan pencegahan," kata Bupati Anna.
Bupati Anna juga memberi imbauan kepada kantor pemerintahan, kantor pelayanan, dan tempat perdagangan agar menyediakan hand sanitizer atau cuci tangan. Dan juga iimbauan kepada seluruh masyarakat bagi yang akan melakukan perjalanan keluar kota agar mengisi formulir, pada formulir itu akan berisi kemana akan pergi dan kepada siapa saja berinteraksi.
Bupati Anna berharap agar seluruh masyarakat Bojonegoro paham betul tentang Coronavirus atau Covid-19 dan tata cara penanganan dan pecegahannya agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi wabah penyakit ini.
Bupati Anna juga menambahkan agar masyarakat tidak serta merta menerima dan menyebarluaskan informasi tidak benar atau hoax dari media sosial begitu saja, harus dilihat kebenarannya akan infromasi tersebut.
"Pemerintah serius siap dan mampu menangani Covid 19. Masyarakat tetap tenang dan waspada. Covid 19 bisa sembuh," pungkas Bupati Anna.
Menteri-menteri Jokowi Merapat ke RSPAD untuk Tes Corona:
(iwd/iwd)
