Pantauan detikcom di lapangan, warga mengeluarkan barang-barang dan perabotan rumah tangga. Mereka menjemur perkakas tersebut di halaman.
"Alhamdulillah, tadi malam cuaca baik. Tak ada banjir susulan. Sehingga pagi ini kami bisa langsung bersih-bersih," kata Irfan (39), warga Desa Kalisat, saat ditemui di rumahnya, Minggu (15/3/2020).
Irfan mengatakan material yang terbawa air bercampur lumpur tersebut di antaranya terdiri dari potongan-potongan kayu cukup besar dan lumpur bercampur pasir.
"Kami lakukan sebisanya dulu. Karena untuk mengeruk material tersebut memang butuh peralatan khusus, semacam cangkul atau sekop. Sementara warga jarang yang punya alat seperti itu," aku Pak Irfan.
Terpisah, salah seorang warga Desa Sempol, Marhadi (40) menuturkan jika akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (14/3), banyak perabotan rumahnya terendam air bercampur lumpur.
"Apalagi, saluran air yang ada saat ini mati total. Karena sumur maupun sumber air yang biasanya kami gunakan ketutup lumpur," imbuh Mathadi.
Warga terdampak hanya mengeluarkan peralatannya dari dalam rumah, lalu dijemur begitu saja. Karena untuk membersihkan perabotan rumah tangga tentu butuh air. Sementara air tidak ada karena pipanya tertutup lumpur.
"Untuk minum saja warga kesulitan. Terpaksa ya minum air seadanya. Masak jelas gak bisa," tukas Mathadi.
Banjir bandang kembali menerjang wilayah Ijen. Yakni desa Sempol dan Kalisat. Banjir saat ini disebutkan lebih besar dibanding kejadian sebelumnya.
Menurut keterangan warga setempat, banjir bandang saat ini tampak lebih besar dibanding sebelumnya. Kali ini luapan air terlihat lebih meluas ke rumah-rumah warga.
Mengerikan! Detik-detik Banjir Bandang Terjang Bondowoso:
(iwd/iwd)