.webp)
Raut muka bahagia tidak bisa ditutupi lagi oleh Vidia (40). Hari ini dirinya telah dinyatakan sehat usai menjalani masa observasi 14 hari di Pulau Sebaru. Perempuan asal Jawa Timur ini salah satu dari total 188 WNI ABK World Dream yang hari ini akan kembali pulang ke daerah masing-masing.
Vidia yang ditemui di sela-sela dirinya tengah bersiap memasuki bus mengaku sudah rindu dengan keluarganya. Dia mengatakan keinginan seluruh peserta observasi hari ini adalah segera bertemu dengan sanak keluarga.
"Untuk ke depannya belum tau. Yang penting kita pulang ketemu keluarga dulu karena semua sudah kangen sama keluarga kan," kata Vidia di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vidia sedikit bercerita pengalamannya selama menjalani masa observasi di Pulau Sebaru. Dia mengatakan butuh dua hari untuk bisa beradaptasi.
"Sehari dua hari kita butuh adaptasi ya masih ini lah. Tapi setelah itu oke. Semuanya juga sudah adaptasi sudah happy dengan kegiatan yang diadakan, fasilitas yang dikasih," tuturnya.
Vidia mengatakan keseharian para peserta observasi di Pulau Sebaru banyak diisi dengan kegiatan olahraga. Tenis meja, bola voli, serta bulutangkis adalah olahraga yang kerap dilakukan oleh peserta observasi guna menjaga kondisi fisik mereka.
Ketika diminta pendapat terkait pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto yang mengatakan para peserta observasi ini sebagai duta imunitas corona, Vidia tidak mempermasalahkan hal itu. Hal penting bagi dirinya dan seluruh peserta observasi adalah mereka semua tetap sehat hingga saat ini.
"Sebenarnya nggak ini sih. Tapi ya sudah kita semua yang penting sehat semua. Kita demen aja. Bahagia maksudnya bisa pulang. Kita seneng karena semuanya sehat," jelasnya.
Sebagai orang yang telah melewati masa observasi terkait virus Corona, Vidia berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat dan menjaga kesehatan tubuh.
"Yang penting semangat, sehat, kebersihan dijaga. Karena semangat untuk mau tetap sehat itu yang paling penting," pungkasnya.
(idn/idn)
