Pengusaha travel di Cianjur mulai mengalami dampak akibat mewabahnya virus Corona. Para penyedia jasa wisata tersebut kehilangan para pelanggan hingga rugi mencapai ratusan juta rupiah.
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Cianjur Dadang Purnama mengatakan, sejak merebaknya virus Corona di sejumlah negara di Asia hingga Eropa, jasa tour and travel tanah air termasuk Cianjur mulai lesu.
Kondisinya semakin parah ketika sudah ditemukan pasien positif Corona di Indonesia. Tidak hanya wisatawan ke luar negeri, wisata domestik juga menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepi (wisatawan), banyak yang menunda wisata. Saya sendiri ada yang sudah mau wisata ke Cianjur dari Jakarta, karena Corona ini jadi ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Ada beberapa rombongan dengan puluhan orang wisatawan yang mau datang itu," kata Dadang kepada detikcom, Sabtu (14/3/2020).
Selain wisatawan yang datang ke Cianjur, sejumlah travel yang masuk dalam Asosiasi dan menjalankan usaha karya wisata ke Jakarta juga mengalami nasib yang sama. Apalagi dengan keluarnya kebijakan untuk menunda karya wisata dan sejumlah tujuan wisata di kota besar seperti Jakarta yang ditutup sementara akibat Corona.
Kebijakan di sejumlah negara setelah ditetapkannya Corona sebagai pandemik oleh WHO, lanjut Dadang, membuat wisatawan asing dari berbagai negara batal berangkat ke Cianjur. Di antaranya dari Eropa dan wisatawan Timur Tengah.
"Seharusnya bulan ini, tepatnya sebelum bulan Ramadan itu jadi musimnya wisatawan Timur Tengah ke Cianjur. Tapi kan dari pemerintahannya ada yang melarang bepergian ke luar negeri, termasuk ke Indonesia, jadinya Cianjur juga sepi wisatawan asing sekarang," paparnya.
Tonton juga Kemenkes Sebut Pasien Suspect di Cianjur Wafat Bukan karena Corona :