.webp)
Beredar pesan berantai di aplikasi perpesanan yang menyebutkan adanya pasien positif terinfeksi Corona di Kota Cirebon, Jawa Barat. Polisi menyatakan informasi tersebut tidak benar.
Dalam pesan yang beredar disebutkan pasien positif Corona itu dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon. Selain itu, sedikitnya ada lima imbauan yang wajib dilakukan pejabat pemerintah dan jajaran polsek, seperti mengedukasi masyarakat, mengimbau agar tak ada panic buying, deteksi terhadap orang yang mengalami gejala awal terinfeksi corona, call center dan kesehatan diri serta keluarga.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Syamsul Huda menyatakan pesan berantai yang menyebutkan adanya pasien positif corona di RSD Gunung Jati tidak benar. Sebab, lanjut dia, pihak berwenang yakni Kemenkes atau otoritas lainnya sampai saat ini belum mengeluarkan keterangan resmi tentang adanya kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepanjang belum ada pengumuman atau keterangan resmi dari Kemenkes ataupun otoritas terkait, info itu masih tidak benar," kata Syamsul saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/3/2020).
Syamsul mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatannya dengan pola perilaku hidup bersih dan sehat.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Eddy Sugiarto menambahkan validitas informasi mengenai virus Corona sejatinya ada di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes. Sehingga, ia memastikan info mengenai adanya pasien positif Corona di Cirebon itu tidak benar.
"Yang harus bilang positif itu Litbangkes atau juru bicara soal corona dari pemerintah pusat. Selain itu, gubernur, wali kota dan lainnya tidak bisa," kata Eddy.
Berikut isi pesan yang beredar terkait adanya pasien positif corona di Cirebon:
Rekan2 PJU dan Para Kapolsek, terkait adanya pasien RS GJ yang dinyatakan positif corona dan akan diumumkan secara resmi besok , agar masing-masing melakukan langkah2 untuk memastikan :
1. Masyarakat ter-edukasi dengan baik dan tidak mengalami kepanikan yg berlebihan.
2. Tidak ada pembelian bahan pokok, vitamin/obat dan alat medis penunjang secara berlebihan.
3. Dilakukan koordinasi yang baik dengan tenaga kesehatan sampai ke tingkat Puskesmas untuk melakukan deteksi terhadap orang yang mengalami gejala awal infeksi corona.
4. Adanya pemahaman anggota terkait penanganan awal dan call center yg harus dihubungi.
5. Keamanan dan kesehatan diri personil dan keluarga.
Penyampaian ini bersifat perintah untuk dilaksanakan dan setiap langkah nyata agar dilaporkan.
Tonton juga Cara Kominfo Atasi Hoax Corona yang Terus Meningkat :
