Badan Intelijen Negara (BIN) memperkirakan puncak penyebaran virus Corona akan terjadi 60-80 hari sejak infeksi pertama diumumkan. Namun, BIN menyatakan perkiraan itu bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Apa yang terjadi di China dan Inggris berbeda dengan di Indonesia, dan atas dukungan iklim serta tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang meningkat tentang pentingnya pola hidup sehat, yang dilakukan dengan cara menerapkan perilaku hidup sehat dengan menjaga pola makan, olahraga, serta membiasakan cuci tangan, dapat memperkuat daya tahan tubuh," kata Deputi Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangannya, Sabtu (14/3/2020).
"Sehingga prakiraan akan adanya ledakan pandemi 60-80 hari dapat dicegah," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan menyatakan situasi di dalam negeri masih terkendali. Ia mengatakan Indonesia tidak sama dengan negara lain karena memiliki suhu yang relatif tinggi dan mencegah penyebaran virus.
"Situasi tetap aman terkendali, pemerintah Indonesia terus berupaya keras mengamankan warganya dari wabah virus Corona. Iklim Indonesia sangat mendukung pemberantasan virus ini di mana pada suhu 26-27 derajat Celcius virus akan mati," ujar Wawan.
Karena itulah Wawan meminta masyarakat tidak panik dan tetap menerapkan pola hidup sehat. Ia juga menegaskan petugas terus bergerak melacak kontak pasien virus Corona.
"Aparatur negara terus bergerak menelisik seluruh pasien suspect virus Corona dan kepada siapa saja dia berhubungan, selanjutnya dilakukan isolasi melalui rumah sakit rujukan," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah membuat permodelan penyebaran virus Corona. Puncak penyebaran virus itu pun diperkirakan terjadi 60-80 hari sejak infeksi pertama diumumkan.
Indonesia membuat permodelan yang serupa dengan China dan Inggris berdasarkan data penyebaran virus Corona yang sudah ada. Berdasarkan permodelan itu, diperkirakan puncak infeksi virus Corona akan terjadi 60 hingga 80 hari sejak kasus pertama diumumkan atau pada bulan Ramadan.
"Di Indonesia sebetulnya bekerja sama dengan beberapa pihak, itu sama juga membuat permodelan dari data yang sudah ada. Dari permodelan yang ada, kita memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60 hari sampai 80 hari sejak infeksi pertama itu diumumkan tanggal 2 Maret," kata Afini, Jumat (13/3).
"Jadi kalau kita hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan permodelan ini. Bulan puasa, bulan puasa," imbuhnya.
Tonton juga BIN Prediksi Puncak Wabah Corona Terjadi Saat Bulan Ramadan :