20 Warga Meninggal Karena Demam Berdarah, Jatim Belum Nyatakan KLB

20 Warga Meninggal Karena Demam Berdarah, Jatim Belum Nyatakan KLB

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 19:05 WIB
Sepuluh warga Jatim masuk dalam data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan soal pasien dalam pengawasan terduga terjangkit Virus Corona. Kadinkes Jatim Herlin Ferliyana memastikan, sepuluh warga tersebut tidak terjangkit.
Kadinkes Jatim Herlin Ferliana/Foto file: Faiq Azmi
Surabaya -

Ada 2016 kasus demam berdarah di Jatim terhitung sejak Januari lalu. Hingga saat ini, ada 20 warga Jatim yang meninggal dunia.

Kadinkes Jatim Herlin Ferliana mengatakan, hingga hari ini ada 2016 kasus demam berdarah di Jatim. Padahal data pada 10 Maret 2020 masih 1766 kasus dengan total 15 orang meninggal dunia.

"Kita update tiga hari ada peningkatan dari 1766 kasus menjadi 2016. Sementara yang meninggal dunia dari 15 orang sekarang menjadi 20," kata Herlin di Kantor Dinas Kesehatan Jawa Timur, Jumat (13/3/2020).


Herlin menyebut Kabupaten Trenggalek sebagai wilayah yang paling banyak terjadi kasus demam berdarah dan menyebabkan kematian. Selain Trenggalek, ada Banyuwangi dan Jember.

Meski telah memakan 20 korban jiwa, kasus demam berdarah kali ini belum dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal itu dikarenakan jumlah kasusnya tidak melebihi dari angka di tahun 2019.

"Jadi definisi KLB adalah kasusnya meningkat 2 kali dibandingkan tahun lalu. Pada bulan Maret tahun lalu, ada 10 ribu kasus demam berdarah, dan angkanya saat ini masih 2016," jelas Herlin.

Tonton juga Menkes Pastikan Kasus DBD di Sikka NTT Sudah Menurun :



Soal angka kematian, lanjut Herlin, pada periode Maret 2019, ada sekitar 100 warga yang meninggal. Tahun lalu total ada 18.393 kasus dengan jumlah meninggal 185 orang.

"Jadi bila KLB juga bisa dilihat dari angka kematian. Dengan catatan angka tahun ini naik 50 persen dari tahun lalu. Jadi ini belum dikatakan KLB ya, meski angkanya tinggi," terangnya.


Herlin menyarankan warga Jawa Timur untuk menerapkan hidup sehat di rumah masing-masing. Seperti menguras air, menutup tempat penyimpanan air dan menyimpan barang pribadi di tempat yang bersih.

"Kuncinya nyamuk, harus memberantas sarang nyamuk untuk jadi gerakan massal. Pemberantas sarang nyamuk ini, dari menguras air, karena telur nyamuk akan jadi jentik bila ada air di bak misalnya," terangnya.

"Jangan pakai fogging, percuma, karena yang mati hanya nyamuk yang besar tapi tidak membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada di air. Untuk pernafasan juga tidak baik," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.