Cegah Corona, Anies Minta Jemaah Salat Jumat Hindari Sapa dengan Sentuhan

Cegah Corona, Anies Minta Jemaah Salat Jumat Hindari Sapa dengan Sentuhan

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 10:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Anies Baswedan (Luqman Arunanta/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pesan kepada jemaah salat Jumat untuk tidak melakukan sentuhan apa pun. Langkah ini diyakini bisa menghindarkan penyebaran virus Corona (COVID-19).

"Untuk sementara waktu, hindari jabat tangan. Hindari cium pipi. Gunakan metode lain untuk saling bersapa tanpa harus bersentuhan," ucap Anies dalam pesan suara yang dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Anies meminta setiap jemaah salat Jumat untuk memperhatikan soal pencegahan Corona. Anies ingin kewaspadaan ditingkatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, kewaspadaan atas wabah ini harus kita tingkatkan. Prinsipnya memang sederhana. Jangan panik tapi jangan pula menganggap enteng, jangan meremehkan," ucap Anies.

Dari pesannya, Anies meminta agar tak ada sentuhan apa pun saat saling bersapa. Salam siku yang menjadi salah satu pengganti jabat tangan juga tak disarankan.

ADVERTISEMENT

Salam siku juga tidak dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan pendapatnya soal salam siku sejak 7 Maret kemarin. Pendapatnya soal salam siku disampaikan dalam rekomendasi perihal penjagaan diri dari COVID-19.

"Ketika memberi salam ke orang-orang, sebaiknya hindari salam siku karena salam tersebut berada pada jarak 1 meter dengan orang lain. Saya memilih untuk meletakkan tangan saya di hati saya ketika saya memberi salam ke orang lain, belakangan ini," kata Tedros lewat akun Twitter resminya, dilihat detikcom, Kamis (12/3).

Tedros kemudian berbicara soal topik salam siku lagi lewat cuitan 11 Maret. Dia menilai 'hand on a heart' atau salam 'tangan di hati' lebih baik. Dia merespons cuitan akun QuickTake by Bloomberg yang memberitakan saran menghindari salam siku yang dikemukakan Tedros sendiri, "Tidak jabat tangan, tidak ciuman, bahkan tidak salam siku."

"'Tangan di hati' adalah cara yang baik untuk memberi salam ke rekan-rekan, kolega, dan tetangga Anda... selama COVID-19, tapi yang lebih penting adalah menjaga diri Anda dan yang lainnya agar aman dari virus Corona. Saya menggunakan kesempatan ini untuk meminta setiap orang untuk berbagi pandangan, bagaimana Anda bersalaman pada hari-hari belakangan ini?" cuit Tedros.

Antisipasi COVID-19, Mal di Kendari Deteksi Suhu Tubuh Pengunjung:

[Gambas:Video 20detik]

(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads