Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) membentuk tim terpadu untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Makassar. Tim akan mengedukasi warga yang parkir di tempat parkir liar hingga menertibkan pak ogah.
Peluncuran tim terpadu dilakukan di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (12/3/2020). Tim terdiri atas Dishub Sulsel, Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Satlantas Polres Makassar, Dishub Kota Makassar, hingga Pomdam Hasanuddin.
Plt Kadishub Sulsel Muhammad Arafah mengatakan tim terpadu ini melanjutkan tugas tim terpadu penanganan pak ogah yang sebelumnya dibentuk. Namun cakupan tim lebih besar dan terdiri atas beberapa unit kelompok kerja (pokja).
"Yang pertama itu ada istilahnya tim edukasi. Tim edukasi itulah yang mobile di jalanan untuk memberi pemahaman kepada pengguna jalan, pertama untuk tidak parkir sembarang tempat, yang kedua tidak memberi imbalan kepada pak ogah, karena itulah yang membuat kemacetan," kata Arafah seusai peluncuran tim terpadu.
Tim edukasi juga akan mengedukasi cara warga di Kota Makassar. Hal ini mengingat salah satu sebab utama kemacetan di Makassar adalah karakteristik berlalu lintas yang tidak tertib.
"Masyarakat kan terbiasa dengan tidak mau mengalah, kecepatan yang tinggi, zig-zag. Nah, ini yang kita lakukan saat ini memang langkah-langkah jangka pendek (mengedukasi)," ujarnya.
Tim terpadu juga terdiri atas unit pokja penertiban. Tim ini merupakan tim terpadu yang sebelumnya khusus menangani persoalan pak ogah di Makassar. Pak ogah yang diamankan akan diminta menandatangani surat perjanjian bermeterai agar tidak kembali turun ke jalan.
"Jadi pak ogahnya itu bukan ditangkap bagaimana, tapi didata dengan baik, diambil semua data-datanya dan dibuatkan pakta integritasnya (perjanjian) agar pak ogah ini sadar bahwa tidak tepat mereka ada di jalan karena itu banyak merugikan masyarakat kita," jelasnya.
Dishub Sulsel juga membentuk unit reaksi cepat dalam tim terpadu ini. Tugasnya akan turun langsung ke pusat-pusat kemacetan yang ada di Makassar.
"Jadi ada kendaraan bermotor dan mobil yang selalu mobile di mana ada simpul-simpul kemacetan. Kita berharap unit reaksi cepat ini itu bisa ke sasaran kemacetan untuk dapat mengurai kemacetan itu," ucapnya.