Etika Berkendara yang Bermasalah Dinilai Jadi Salah Satu Sebab Makassar Macet

Etika Berkendara yang Bermasalah Dinilai Jadi Salah Satu Sebab Makassar Macet

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 16:52 WIB
rus lalu lintas di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, macet, Jumat (4/10/2019)
Arus lalu lintas di Jl Urip Sumoharjo, Makassar, macet. (Hermawan M/detikcom)
Makassar -

Kepala Bagian Operasi Satlantas Polrestabes Makassar AKP Hartati menyebut etika berkendara yang bermasalah menjadi salah satu sebab Makassar macet. Karakteristik pengguna roda 2 yang tidak sabar masih sulit diubah di Kota Makassar.

"Di Makassar ini memang karakteristiknya yang susah sekali diubah. Kalau saya lihat rekan-rekan pengguna jalan susah sekali, sudah diatur seperti ini, jalannya kendaraan seperti ini, roda 2 di sini, tapi tetap saja (susah diatur)," kata Hartati dalam dialog terkait kemacetan Makassar, Kamis (5/3/2020).

Menurut Hartati, yang paling berpengaruh terhadap kemacetan di Makassar ialah jumlah kendaraan tidak sebanding dengan infrastruktur jalan di Makassar dan etika masyarakat dalam berkendara masih bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karakteristiknya itu dia tidak punya kesabaran, etika berlalu lintasnya sudah dikesampingkan. Coba kalau misalnya terjadi macet, pokoknya ada sela-sela (mobil) langsung masuk motor," ujarnya.

Padahal, seandainya setiap pengendara sabar dan mengikuti lajur antrean, kemacetan akan bisa dikurangi.

ADVERTISEMENT

"Yang di pikirannya itu akan cepat, ternyata itu akan menyumbang kepadatan ke belakang. Coba kalau dia ikut aturan antre, maka akan lebih cepat. Karakteristik perilaku pengguna jalan itu yang kurang sabar," tegasnya.

Terkait jumlah kendaraan yang sudah tidak sesuai dengan infrastruktur jalan, Hartati menyebut hal tersebut disebabkan warga sangat mudah memperoleh kendaraan dari dealer, khususnya roda 2.

"Kalau saya lihat ini kenapa masyarakat itu gampang sekali mendapatkan motor dengan (DP) hanya Rp 500.000 sudah bisa mendapatkan cicilan motor. Nah seperti itu DP-nya Rp 500.000 sudah bisa keluar motornya. Jadi itu juga yang menggampangkan kendaraan itu keluar," paparnya.

Akibatnya, jumlah kendaraan terus bertumbuh, sedangkan pertumbuhan infrastruktur jalan tidak begitu signifikan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Moda Transportasi Dishub Makassar Jasman Launtu menyebut hingga saat ini ada sekitar 2,1 juta unit kendaraan di Kota Makassar. Sebanyak 1,6 juta unit dari jumlah tersebut merupakan kendaraan roda dua.

"Penyebab kemacetan memang persoalannya adalah volume kendaraan dan kapasitas jalan. Dari data Samsat yang kami peroleh itu jumlah kendaraan di Makassar ini kurang-lebih 2,1 juta unit kendaraan dan 1,6 (dari itu) itu adalah sepeda motor. Memang roda 2 lebih banyak di Kota Makassar ini. Bahwa memang mudah untuk mendapatkan kendaraan, tanpa uang muka juga sekarang sudah bisa," jelas Mario.

(nvl/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads