Wamenlu: WNI ABK Grand Princess Belum Dites Corona, tapi Secara Umum Sehat

Wamenlu: WNI ABK Grand Princess Belum Dites Corona, tapi Secara Umum Sehat

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 09:58 WIB
Mahendra Siregar, wamenlu, wakil menteri luar negeri
Wamenlu Mahendra Siregar (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar menjelaskan kondisi WNI anak buah kapal (ABK) Grand Princess yang berlabuh di California, Amerika Serikat. Mahendra mengatakan 57 WNI itu belum dites terkait virus Corona (COVID-19).

"Sementara secara umum, karena sepengetahuan saya kalau terkait dengan COVID-19 sendiri tesnya belum dilakukan, jadi saya tidak bisa sampaikan bagian itu," kata Mahendra di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Namun Mahendra mengatakan 57 WNI itu dalam keadaan sehat. Ia sekali lagi menyatakan bahwa tes COVID-19 belum dilakukan kepada mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi secara umum, secara fisik keadaan sehat, tapi mengenai tesnya (COVID-19) itu ya tentu belum bisa disampaikan sebelum melakukan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Banyak Kasus Positif Corona Imported Case, Ada 2 Kemungkinan:

Menurut Mahendra, pihaknya terus memantau kondisi WNI di Kapal Grand Princess dengan ketat. Di sisi lain, pihak KJRI San Francisco juga terus memantau langkah-langkah yang dilakukan otoritas di Amerika Serikat.

"Jadi kami memantau perkembangan di sana dengan sangat ketat, dengan seksama dan dalam konteks itu secara langsung pihak Konsulat Jenderal kita di San Francisco sudah melakukan komunikasi dengan para awak kapal kita yang ada di kapal tersebut dan terus memantau langkah-langkah yang dijalankan oleh otoritas yang di Amerika Serikat," jelas Mahendra.

Mahendra mengatakan pihak KJRI San Francisco maupun Kemlu terus berkomunikasi dan menerima update terkait kondisi WNI di Grand Princess. Menurutnya, terkait evakuasi akan menunggu perkembangan lebih lanjut.

"Belum sampai ke sana (evakuasi) prosesnya dan keputusannya, kita tunggu saja, lihat perkembangan lebih lanjut. Tapi bahwa prioritas untuk melindungi warga kita, dalam hal ini adalah para awak kita kapal kita yang ada di sana tentu merupakan prioritas," ujar Mahendra.

"Tapi langkah-langkahnya tentu kita akan lihat penanganan yang dilakukan di Amerika Serikat sendiri dan kemudian langkah apa yang bisa kita ambil sesuai dengan tujuan yang terbaik tadi," imbuhnya.

Mahendra pun berharap kondisi semua WNI awak kapal Grand Princess dalam keadaan baik. Ia memastikan akan memberikan perlindungan kepada mereka.

"Kita tentu berharap seluruh awak kapal kita dalam keadaan sehat dan dalam proses selanjutnya, juga bisa terjaga kesehatannya dan dapat kita lakukan sebaik-baiknya untuk melindungi mereka dari risiko-risiko yang tidak kita inginkan," katanya.

Sebelumnya, ada 57 WNI ABK Grand Princess yang terjebak di dalam sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pantai California, Amerika Serikat (AS). Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memaparkan tahapan-tahapan penjemputan.

"Kita rapat pertama biasanya hanya menghimpun data. Video conference dengan KBRI sana, menanyakan WNI kita, kayak WNI Jepang dulu, kita tanya kebijakan pemerintahan sana apa, kalau semuanya ok pemerintahnya masih sanggup tangani, ya kita titip," kata Yurianto, kepada wartawan, Selasa (10/3).

Halaman 2 dari 3
(azr/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads