Menlu Retno Marsudi mengatakan ada 57 WNI yang ikut terjebak di dalam sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pantai California. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto memaparkan tahapan-tahapan penjemputan.
"Kita rapat pertama biasanya hanya menghimpun data. Video conference dengan KBRI sana, menanyakan WNI kita, kayak WNI Jepang dulu, kita tanya kebijakan pemerintahan sana apa, kalau semuanya ok pemerintahnya masih sanggup tangani, ya kita titip," kata Yurianto, kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).
Sejauh ini, Yuri belum menerima hasil rapat dari Kementerian Luar Negeri, khususnya Direktorat Perlindungan WNI.
Sebelumnya, ribuan orang terjebak di dalam sebuah kapal pesiar yang berlabuh di pantai California, Amerika Serikat (AS), karena kekhawatiran wabah virus Corona. Dari ribuan orang ini, di dalamnya termasuk 57 WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).
"Dalam waktu yang sama kami juga berkomunikasi dengan (KJRI) San Fransisco dan Los Angeles untuk kasus Grand Princess di mana di dalamnya ada 57 ABK kita," kata Menlu Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno mengatakan pihak Konsulat Jenderal RI di San Francisco sudah berkomunikasi dengan 57 ABK WNI yang terjebak. Pemerintah masih memonitor kasus ini.
"Konjen kami yang ada di San Fransisco juga sudah lakukan komunikasi dengan wakil dari ABK yang ada di kapal. Jadi kami monitor dan kami hanya ingin yakinkan bahwa kami semuanya care terhadap WNI di mana pun berada," ujar Retno.
Simak video 3.500 Penumpang Grand Princess Terjebak Virus Corona, Ada 57 WNI: