Sleman -
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito kembali mengisolasi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Corona atau COVID-19. Pasien berusia 3 tahun ini mengalami batuk, pilek, demam, dan sesak napas sepulang dari Depok, Jawa Barat.
"Bahwa saat ini ada pasien baru yang saat ini sedang dalam pengawasan, anak-anak, dan itu sudah diperiksa, (diambil) sampelnya dan kami sedang menunggu (hasil uji sampel)," kata Plh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, saat jumpa pers di Ruang Bulat, Gedung Administrasi Pusat RSUP Dr Sardjito, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa (10/3/2020).
"Selain itu, saya harus sampaikan kembali, hingga detik ini, tidak ada pasien yang terinfeksi Coronavirus di RSUP Dr Sardjito," lanjut Rukmono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter spesialis anak dan konsultan paru anak Amalia Setyati menambahkan, pasien berjenis kelamin laki-laki ini masuk pada Senin (9/3). Sebelumnya, pasien tersebut dirawat di PKU Kota Yogyakarta.
"Jadi pasien ini adalah pasien yang kami rawat baru kemarin. Dia itu umur 3 tahun. Untuk kronologi, jadi tanggal 27 Februari sampai 3 Maret, pasien berkunjung ke Kota Depok, Jawa Barat," jelas Amalia.
Tonton juga Cegah Penyebaran Corona, KAI Hadirkan Rail Clinic di Stasiun Depok :
Dari hasil analisis dan wawancara, yang bersangkutan tidak ada kontak dengan yang positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19. Namun kondisi yang bersangkutan menunjukkan gejala seperti COVID-19.
"Namun, karena dia setelah pulang, empat hari lalu, sekitar tanggal 3 Maret ada gejala batuk, pilek, demam, dan agak sesak napas, terus karena ada riwayat berkunjung ke daerah yang ada positifnya, dia termasuk pasien dalam pengawasan," ujarnya.
Meski begitu, Amalia menyebut kondisi pasien saat ini sudah membaik. Hal itu dilihat dari suhu tubuhnya yang menurun dan tidak lagi mengalami sesak napas.
"Jadi sudah kami rawat, kemarin waktu masuk dirujuk dari PKU Yogyakarta. Pagi tadi masih demam 38,7 derajat (Celsius), alhamdulillah siang ini sudah tidak demam dan tidak ada sesak napas. Secara klinis membaik, sudah tidak demam," tuturnya.
"Jadi frekuensi napasnya, kalau dianggap napas cepat, itu kalau untuk anak tiga tahun lebih dari 40 kali per menit. Anak ini napasnya 36 kali per menit dan alhamdulillah anaknya tidak rewel," lanjutnya.
Amalia menambahkan saat ini pihaknya sudah mengambil uji swab untuk selanjutnya diuji ke Litbangkes Kemenkes RI.
"Untuk sampel swab sudah diambil tadi malam dan darahnya juga. Kemudian yang pagi ini ambil sampel swab untuk yang kedua dan sudah kami kirim ke Litbangkes," terang Amalia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini